SURABAYAPAGI, Probolinggo - Sejumlah hotel yang berada di kawasan obyek wisata Gunung Bromo, wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terlihat sepi dari kunjungan wisatawan meski beberapa pekan lagi menjelang Hari Libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Salah satunya salah satu hotel di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura sepi pada momen Nataru kali ini. Sekalipun ada tamu yang menginap, adalah para wisatawan lokal.
Baca Juga: Sulap Kamar Tidur Serasa Hotel Bintang 5
Diketahui, okupansi atau geliat tamu hotel yang hendak berlibur di wisata Gunung Bromo, mulai mengalami peningkatan pada bulan November atau sebulan sebelum memasuki momen Nataru.
Namun hingga mendekati momen natal 25 Desember mendatang, okupansi hotel masih di bawah angka 40%. Hal tersebut diduga karena kondisi cuaca yang kerap hujan dan sulitnya ekonomi masyarakat saat ini, menjadi beberapa faktor lesunya tingkat hunian hotel tahun ini.
“Jadi harapan dan impian kita tahun ini, tidak sesuai kenyataan. Yang mana, masih lebih ramai tahun lalu,” terang Pemilik Hotel Yoschi, Digdoyo Djamaludin, Senin (18/12/2023).
Baca Juga: Okupansi Hotel Diproyeksikan Meningkat 10 Persen saat Libur Lebaran
Lebih lanjut, menurutnya saat ini sedang maraknya wisatawan datang dengan midnight tour atau tur namun tidak menginap di hotel membuat okupansi hotel wilayah setempat semakin lesu.
“Midnight tour diminati wisatawan, karena selain harganya murah mereka bisa semakin mudah dan lebih singkat berlibur di Bromo. Setelah melihat matahari terbit, mereka bisa langsung pulang,” jelas dia.
Baca Juga: Momentum Libur Sekolah dan Tahun Baru, Reservasi Hotel Naik 50 Persen
Sehingga di tengah kondisi tersebut, para pengelola hotel enggan atau tidak berani mengadakan event dalam rangka merayakan momen natal dan tahun baru 2024 mendatang.
Sebagai informasi, terdapat sebanyak 14 unit hotel di kawasan obyek wisata Gunung Bromo wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo sekitar. Padahal di hotel tersebut memiliki kapasitas 528 kamar yang dapat menampung sekitar 1.200 orang. Ada juga homestay atau penginapan, yang jumlahnya mencapai sekitar 170 unit. prb-01/dsy
Editor : Desy Ayu