Petani di Lamongan Diminta Perkuat Mutu Produk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Des 2023 15:44 WIB

Petani di Lamongan Diminta Perkuat Mutu Produk

i

Atekan Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Provinsi Jawa Timur. SP/MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Meningkatkan produktivitas dan menaikan mutu hasil pertanian menjadi hal yang terus dilakukan, sebagai upaya memantapkan ketahanan pangan nasional, khususnya padi dan jagung.

Hal itu disampaikan oleh Atekan Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Provinsi Jawa Timur, saat membuka bimbingan teknis (bimtek) di Aula Gajah Mada Pemda Lt. 7, Senin (18/12/2023). 

Baca Juga: Ring Road Lamongan Sepanjang 6,9 Km, Dongkrak Kemajuan Ekonomi

Disebutkannya hasil produk pertanian di Indonesia sangat beragam. Namun seringkali hasil pertanian belum mampu bersaing di pasar internasional. Hal tersebut, sebagian besar diakibatkan oleh mutu pertanian yang kurang bagus. Sehingga BSIP berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan implementasi penerapan standar pertanian yang ada.

“Kita harapkan dengan BSIP ini bisa mengawal produk-produk pertanian agar bisa menjadi lebih baik, kualitas lebih baik, dan tentu saja nanti kita harapkan ada nilai tambah dari produk pertanian yang kita hasilkan,” ungkapnya, Senin (18/12/2023).

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, ketahanan pangan menjadi benteng akhir kedaulatan negara. Untuk memperkuat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus memasifkan berbagai upaya untuk memperkuat kedaulatan pangan daerah.

“Kalau ketahanan penanganannya sudah jebol tidak ada lagi yang bisa menjadi benteng kedaulatan negara kita. Makanya terus dikembangkan kedaulatan pangan ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung Kabupaten Lamongan,” ungkap Bupati yang akrab Pak Yes saat membuka Bimtek Penguatan Kapasitas Penerapan Standar Peningkatan Padi dan Jagung.

Konsistensi Pemerintah Daerah dalam mempertahankan ketahanan pangan, kedaulatan pangan, dan produktivitas pangan membuahkan hasil positif bagi petani maupun daerah, yang dapat dilihat melalui Lamongan menjadi daerah penyumbang beras nomor 1 di Jawa Timur sekaligus menempati peringkat ke 5 secara nasional. 

Baca Juga: Sekwan Se-Indonesia Kembali Pilih Aris Wibawa Pimpin DPN Asdeksi

Pak Yes menyebutkan, pada 2022, hasil produksi padi di Kabupaten Lamongan mencapai 1,2 juta ton. Sementara, di tahun 2023 ini ada sedikit penurunan menjadi 1,1 ton yang diakibatkan perubahan cuaca. 

Sedangkan, produksi jagung di Kabupaten Lamongan mengalami kenaikan produktivitas secara signifikan dari 480.000 ton di tahun 2022, menjadi 560.000 ton pada tahun 2023.

Meski demikian Pak Yes menyebut, pertanian di Kabupaten Lamongan masih memiliki berbagai tantangan mulai dari curah hujan yang tidak menentu, ketersediaan pupuk, serangan hama dan penyakit, ketersediaan pasar dan stabilitas harga, permodalan, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani. 

Baca Juga: Nabung Selama 6 Tahun, Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji

“Perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi petani berdasarkan pengalaman-pengalaman. Dan hari ini kita berterima kasih kepada BSIP kesempatan ini saya yakin bisa menambah kapasitas keterampilan dan pengetahuan para petani di Kabupaten Lamongan,” imbuh Pak Yes. 

Dihadapan para pendamping pertanian, penyuluh pertanian, perangkat pertanian, dan pelaku usaha (petani) di 24 kecamatan, Pak Yes berpesan para penyuluh untuk menempatkan diri sebagai motivator dan fasilitator bagi para petani di daerahnya. Sekaligus mendorong petani untuk berorganisasi dalam bentuk sekolah lapangan hingga lainnya. 

“Kepada para penyuluh terus menjadi penyedia informasi bagi para petani, jangan sampai penyedia informasi ini tidak tau apa-apa, karena penyuluh ini yang akan ditanya oleh para petani, jadi harus mengetahui apapun, pengetahuannya harus lebih dari pada petani”, pungkasnya. jir

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU