Usai Tenggak Miras di Bar Vasa Hotel, 3 Musisi Tewas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Des 2023 20:46 WIB

Usai Tenggak Miras di Bar Vasa Hotel, 3 Musisi Tewas

Polisi Dalami Transaksi Under Table dengan Bartender Bar 

 

Baca Juga: Tahanan Polsek Dukuh Pakis Kabur saat Libur Lebaran

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Tiga orang musisi home band dari Cruz Lounge and Bar Vasa Hotel Surabaya meninggal dunia diduga setelah minum-minuman keras usai manggung pada Jumat (22/12/2023) kemarin. Tiga musisi tersebut meninggal dalam hari yang berbeda.

Korban pertama yakni berinisial Refly sebagai drummer dan korban kedua Reza, pemain saxophone meninggal dunia pada Minggu (24/12/2023). Sedangkan korban ketiga, yakni Indro dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) pagi setelah sempat dirawat di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Indro sendiri merupakan soundman dari home band di bar hotel tersebut.

Kemudian satu korban lainnya yakni MT sebagai vokalis, masih dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Gotong Royong Jalan Medokan Semampir Indah, Surabaya.

Hingga Selasa (26/12/2023), belum ada bukti medis yang kuat maupun hasil penyelidikan polisi terkait penyebab kematian sejumlah korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyebut awalnya total sembilan personel band asal Surabaya itu menenggak miras di bar Jumat (22/12/2023) malam usai manggung di lokasi yang sama.

Hanya satu personel inisial Refly yang mabuk berat hingga pulang menggunakan kursi roda.

“Refly diantar pulang oleh rekannya ke alamat rumah tapi kondisinya info dari saksi kosong jadi dibawa ke rumahnya kondisi tidak sadar sampai keesokan harinya. Pukul 16.00 WIB Sabtu, yang bersangkutan (Refly) sempat memberi kabar ke istri melalui video call. Dari keterangan saksi, saksi dapat kabar, RG dibawa rekan ke RSI Wonokromo jam 1 dini hari Minggu. (Lalu) jam 3 pagi, istri (RG) dapat kabar suaminya (RG) meninggal dunia,” papar Hendro soal kronologi.

Sementara Reza, usai minum miras masih dalam kondisi baik, dan sempat manggung Sabtu sore.

 

Istri Korban Laporan ke Polisi

“Tapi, selesai acara manggung infonya, yang bersangkutan sempat muntah-muntah sakit. Esoknya, Minggu jam 06.30 WIB pagi, (Refly) dibawa keluarga ke RS Adi Husada. Kemudian diinfokan jam 09.00-10.00 WIB pagi yang bersangkutan meninggal dunia,” terangnya.

Kasus ini masih diselidiki polisi, pasca istri korban Refly membuat laporan ke Polrestabes Surabaya Senin (25/12/2023) malam. Total ada lima saksi yang sudah dimintai keterangan.

“Sampai hari ini, kami sudah memeriksa lima saksi bar tender, rekan-rekan band itu dan managemen lounge. Perkembangan belum bisa disampaikan sifatnya pendalaman,” jelasnya lagi.

 

Tunggu Hasil Autopsi

Sembari menunggu hasil autopsi dua korban inisial Refly dan Indro yang sudah diizinkan keluarga.

“Hari ini (Selasa kemarin, red) jam 6 pagi, jenazah Refly diotopsi. Hasil belum bisa disampaikan kami menunggu dokter. Kemudian terhadap jenazah Indro masih berproses rekan-rekan penyidik sudah menyampaikan keluarga tidak keberatan apabila Indro diautopsi,” tambah Hendro lagi.

 

Polisi Dalami Bartender Bar

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, sembilan orang yang ikut minum saat perform di bar tersebut membeli miras secara under table kepada bartender atau tanpa melalui kasir.

"Iya under table (tanpa melalui kasir) ke bartender. Harganya Rp 200 ribu per karafe (teko kaca)," katanya saat ditemui di kamar mayat RSUD dr. Soetomo, Selasa (26/12/2023).

Namun, ia memastikan miras yang dikonsumsi mereka merupakan minuman bermerek dan bukan miras oplosan asal oplos. Sementara terkait penyebab kematian, polisi masih melakukan pendalaman.

"Minumannya dengan merek. Dua merek kemudian dicampur minuman pemanis jus dengan merek juga, jadi bukan minuman oplosan asal oplos," pungkasnya.

Polisi juga sudah menyita barang bukti gelas dan botol sejenis yang dipakai minum para korban, termasuk sisa oplosan miras yang diminum sekelompok musisi itu.

“Kenapa sejenis karena terhadap sisa-sisa yang digunakan oleh bar tender dicuci karena kondisinya tidak ada yang meninggal hari itu. Jadi dibersihkan sebagaimana yang dilakukan biasanya,” bebernya.

Baca Juga: Kapolrestabes Ajak Ratusan Tukang Becak Buka Bersama di Mapolrestabes Surabaya

 

Kesaksian Rekan Satu Band

Sampai hasil penyelidikan keluar, bar itu ditutup sementara dan dipasangi garis polisi.

Hasil penyelidikan kepolisian sudah sejajar dengan pernyataan YS, istri dari Refly. YS mengatakan ada 8 orang yang turut mengkonsumsi Miras itu.

Mereka membeli dua botol miras jenis Vodka dan sebotol jenis rum putih dan dicampur dengan perasa cranberries.

Belakangan diketahui minuman itu dibeli mereka secara under table alias tidak melalui kasir Cruz Lounge Bar. Mereka langsung beli ke bartender yang bernama Arnold. Miras racikan itu kemudian disajikan dalam wadah pitcher.

"Semua minuman itu disajikan dengan menggunakan pitcher water dan diracik oleh Arnold yang juga bekerja sebagai bartender disitu," jelas YS , Selasa (26/12/2023) dini hari.

Sementara itu, YS, bercerita bahwa ia tak pernah melihat Refly sampai mabuk berat. Ia sudah hafal betul suaminya itu akan berhenti minum bila sudah tahu batasnya. “Refly ini tahu batas minum sama dirinya sendiri, kalau waktunya berhenti ya berhenti, jadi enggak sampai mabuk,” ujar YS ketika ditemui di bagian adiministrasi kamar jenazah RSUD dr Soetomo.

YS kemudian mulai bercerita tentang kejadian pada Jumat malam itu. Meski tidak berada di lokasi, YS menerima berbagai cerita dari teman-teman mendiang RF yang ikut minum bersama.

 

Racikan Aneh

YS melanjutkan, di sela menikmati minuman itu, seorang anggota band inisial ST merasakan bahwa minuman yang disediakan rasanya tidak begitu enak.

Dari cerita ST, rasa minuman racikan bartender yang ditaruh pitcher water ketiga semakin aneh. Saat itu, Reza dan Refly sudah mabuk.

Saat minum itu, kata YS, ST menggunakan gelas sloki untuk minum, sedangkan tujuh orang lainnya termasuk Refly, Reza, MT, dan Indro menggunakan gelas whisky.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

Usai minum-minuman itu, Refly lamgsung pulang ke rumahnya di kawasan Simokerto. Sedangkan Reza tak bisa pulang sendirian, ia harus dibopong dan diantarkan oleh temannya.

YS menyebut, saat Refly sampai di rumah ia mengeluh kondisinya tidak begitu baik. Pikiran YS saat itu Refly merasa tidak enak badan karena terlalu mabuk. “Namun di hati kecil saya merasa aneh. Karena selama saya mengenal RF, dia selalu tahu batasan untuk tubuhnya sehingga tidak pernah saya lihat mabuk seperti kemarin,” tuturnya.

Refly sempat muntah saat berada di rumah dan merasa tubuhnya sudah lemas. Namun, Refly sempat bekerja sebagai pemukul drum pada Sabtu (23/12/2023) malam.

“Sempat muntah terakhir itu saya (masukkan) kresek dan saya simpan. Sekarang sudah saya berikan ke dokter untuk diperiksa,” ujar YS.

Kondisi Refly setelah itu semakin tidak baik. Kemudian pada Minggu (24/12/2024) RF dibawa ke RS Adi Husada. Pada hari itu, YS mendapat kabar bahwa Refly meninggal dunia pada Minggu pukul 04.00 WIB.

Dengan dilakukannya proses autopsi kepada Refly ini, pihak keluarga berharap supaya penyebab kematian korban bisa segera terungkap dan tidak ada kejanggalan yang membayangi keluarga dan sahabat korban.

 

Klaim Pihak Cruz Lounge Bar

Pihak Cruz Lounge Bar Vasa Hotel mengaku hanya memberikan air putih dan minuman beralkohol (minol) dengan kadar 10 persen kepada 4 musisi Surabaya yang diduga keracunan usai perform.

Pengakuan itu disampaikan Cruz Lounge Bar Vasa Hotel kepada polisi saat pemeriksaan. “Kemarin dicek oleh anggota. Kegiatan di situ hanya main band. Informasi dari pihak sana, mereka hanya menyediakan air putih sama minum-minuman ya alkohol cuma 10 persen,” kata Kompol Zainur Rofik, Kapolsek Sukomanunggal, Selasa (26/12/2023).

Dalam peristiwa itu, dua anggota band berinisial RG dan WAR tewas pada Minggu (24/12/2023) dini hari usai mendapatkan perawatan, sedangkan MT, Selasa (26/12/2023) menyusul meninggal dunia. Sedangkan IN masih dirawat di rumah sakit hingga sekarang. Rofik pun menganjurkan agar korban melapor ke Polrestabes Surabaya.

“Masalahnya, korban meninggalnya tidak di hotel sini. Di (hotel) Vasa informasinya cuma nge-band. Langsung lapor ke Polres,” jelasnya.

Hanya saja, hingga Selasa (26/12/2023), pihak Cruz Lounge Bar Vasa Hotel masih tertutup dan belum memberikan keterangan resmi kepada wartawan terkait dugaan keracunan yang dialami oleh 4 musisi asal Surabaya dan menewaskan 3 orang musisi itu. alq/hik/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU