Antisipasi Pemilu 2024, BPH Migas Siapkan Kuota Solar Subsidi 19 Juta KL

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jan 2024 12:08 WIB

Antisipasi Pemilu 2024, BPH Migas Siapkan Kuota Solar Subsidi 19 Juta KL

i

Ilustrasi pembelian jenis BBM tertentu (JBT) Solar. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menambah kuota  jenis BBM tertentu (JBT) Solar ke level 19 juta kiloliter (kl) pada 2024. 

Kuota itu naik 2 juta kl dari alokasi sepanjang 2023 di angka 17 juta kl untuk mengantisipasi di tengah kontestasi politik atau pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 2024 nanti.

Baca Juga: Pernyataan Kepala UPT Ngelantur, Pokmaswas Kalianget Duga ada Banyak Permainan

“Itu sudah diantisipasi karena 2024 ini kuota yang ditetapkan sudah jauh lebih banyak,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Selasa (02/01/2024).

Lebih lanjut, menurutnya tambahan kuota itu relatif cukup untuk mengimbangi proyeksi peningkatan permintaan dari masyarakat sepanjang tahun depan. Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan penyaluran BBM subsidi itu agar lebih tepat sasaran ke kelompok penerimaan manfaat (KPM).

“Kita terus meningkatkan pengawasan, artinya kita berupaya pertumbuhannya tidak terlalu melonjak dengan adanya pengendalian di lapangan,” kata dia. 

Baca Juga: Ketua Pokmaswas Kalianget Datangi Kantor UPT Perikanan dan Kelautan di Kec Pasongsongan

Erika juga mencatat konsumsi masyarakat semakin meningkat seiring dengan berlalunya pandemi. Termasuk konsumsi JBT Solar bersubsidi dan konsumsi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite.

"Peningkatan konsumsi BBM tersebut menyebabkan realisasi JBT diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditetapkan pemerintah pada awal tahun 2023," ujar Erika.

Adapun, realisasi penyaluran Solar subsidi saat ini telah mencapai 17,47 juta kl atau 102,69% dari kuota tahun ini sebesar 17 juta kl. Selanjutnya, realisasi konsumsi JBT minyak tanah sebesar 489.000 kl atau 97,89% dan Pertalite telah tersalurkan sebanyak 29,77 juta kl atau 91,43% dari kuota tahun ini di level 32,56 juta kl.  

Baca Juga: Pengiriman BBM Solar Bersubsidi di Pelabuhan TUKS Jadi Sorotan

Dalam pelaksanaannya, BPH Migas juga berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, hingga Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan distribusi.

Berdasarkan rapat koordinasi dengan anggota posko sebelumnya, pertama, selama periode posko, BPH migas dan Pertamina akan menyiagakan 114 terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), serta menyiagakan fasilitas tambahan dengan demand tinggi. jk-04/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU