Home / Ekonomi dan Bisnis : Prediksi Ekonom Faisal Basri

Generasi Z akan Menderita Dibebani Utang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 14 Jan 2024 20:44 WIB

Generasi Z akan Menderita Dibebani Utang

Dosen UI ini Dorong Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan  Pramono Anung, Mundur dari Kabinet

 

Baca Juga: Jokowi Ajak PM Lee Kelola Kawasan Industri Halal Sidoarjo

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri meramal utang Indonesia bisa bengkak ke Rp16.000 triliun (Rp16 kuadriliun) jika Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024.

Faisal mengatakan utang Indonesia saat ini sudah menembus sekitar Rp8.000 triliun. Menurutnya, ini terjadi karena Presiden Joko Widodo membangun banyak hal tanpa mau kerja keras meningkatkan pendapatan.

Ia mengklaim Indonesia akhirnya harus ketergantungan dengan utang, di mana akhir 2024 diperkirakan bakal bertambah Rp700 triliun pinjaman baru. Faisal menyebut masyarakat, terutama generasi Z, menjadi pihak yang menderita.

"Kalau kebijakan Jokowi dilanjutkan sama Prabowo dan Gibran, bisa Rp16 kuadriliun (utang Indonesia), 5 tahun ini karena enggak kerja keras (tambah pendapatan)," ramal Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1). Faisal Basri juga mendorong Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan  Pramono Anung, Mundur dari Kabinet.

 

Pamer Postingan di Instagramnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani memamerkan 'kemesraan' dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai dibujuk untuk mundur dari kabinet Jokowi oleh Ekonom senior Faisal Basri.

Pamer ia lakukan melalui postingan di akun Instagramnya @smindrawati pada Minggu (14/1) pagi, atau sehari setelah bujukan itu disuarakan Faisal Basri.

Dalam postingan itu, Sri Mulyani tampak berdiskusi dengan Basuki sambil berdiri membahas anggaran dan IKN.

"Pak Bas dan saya Sahabat dalam kerja. Minggu lalu Hari Selasa Di Istana Negara Tukar pikiran dan tukar kata Tentang membangun negara Juga Ibu Kota Nusantara dan anggaran belanja Yang terencana dan tertata Wujud tanggung jawab kita Untuk Nusa Bangsa," katanya seperti dikutip dari unggahan tersebut.

 

Pemerintah "Remehkan" Utang Baru

Faisal menilai pemerintah seakan 'meremehkan' menarik utang baru. Ia menyebut negara tidak berpikir karena yang membayar utang bukanlah mereka para pejabat.

Namun, generasi muda yang harus menanggung kerusakan di Indonesia.

"Karena yang bayar (utang) bukan mereka, utangnya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, yang bayar adik-adik kita. Jadi, nyata-nyata yang dilupakan itu, rezim Jokowi mewariskan beban amat berat buat generasi muda," tuturnya.

"Oleh karena itu, Anda terutama generasi Z jangan diam. Karena ulah generasi sekarang itu akan dibebankan ke gen z, bukan saya," tandas Faisal.

Baca Juga: Apple Investasi Rp 1,6 Triliun, Microsoft Rp 14 Triliun

 

Utang Sudah Rp8.041,01 Triliun

Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah sebesar Rp8.041,01 triliun per akhir November 2023, di mana menjadi rekor tertinggi hingga kini.

Berdasarkan buku APBN KiTa edisi Desember 2023, rasio utang tercatat 38,11 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio itu masih di bawah batas maksimal yang diatur UU Keuangan Negara yaitu 60 persen terhadap PDB.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyerukan untuk membujuk sejumlah menteri di kabinet Presiden Joko Widodo  mundur.

Hal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap merugikan masyarakat serta dugaan keberpihakannya pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

 

Tak Mau Kerja Keras

Salah satu yang disorot Faisal adalah masalah utang. Menurut Faisal, di bawah Jokowi, utang Indonesia sudah menembus sekitar Rp8 kuadriliun atau Rp8.000 triliun. Pasalnya, pemerintah membangun banyak hal tanpa mau kerja keras meningkatkan pendapatan.

Baca Juga: Kemenkeu Bakal Perbaiki Proses Impor Barang

Ia memperkirakan apabila dilanjutkan Prabowo, utang RI bisa bengkak menjadi dua kali lipat alias Rp16 ribu triliun. Utang-utang tersebut akan ditanggung oleh generasi muda.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat.

Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

 

Sri Mulyani Paling Siap

Faisal mengklaim mendengar kabar bahwa Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju. "Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya.

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo sendiri sudah menepis kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Di dunia maya isu kemunduran Sri Mulyani disebut karena sang Bendahara Negara kecewa dengan pemerintahan saat ini.

"Klarifikasi: Tidak ada pernyataan Menkeu SMI mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar. Sampai saat ini Ibu Sri Mulyani tetap menjalankan tugas menjaga keuangan negara dg penuh tanggung jawab," tegas Prastowo di akun X @prastow, Jumat  lalu. n jk/erc/cr4/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU