SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya berharap prestasi membangkan dua bocah SMP penemu alat pendeteksi kebakaran dini yang berhasil membuat alat sederhana dan murah untuk deteksi kebakaran dini dan kebocoran gas LPG ini bisa jadi pemantik bagi seluruh warga agar terus mengeksplorasi minat dan bakatnya.
“Katanya, ilmu tanpa implementasi ibarat pohon tanpa buah; sia-sia. Kalau anak-anak SMP ini ibarat pohon baru ditanam belum besar namun sudah berbuah, varietas unggulan,” ungkap Thony, Minggu (11/02/2024).
Baca Juga: BBKK Surabaya Lakukan Fogging hingga Pasang Perangkat Tikus
Menurut Thony, produktivitas yang menelurkan karya-karya yang bermanfaat ini harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kota Surabaya.
AH. Thony juga memastikan bahwa dewan bakal terus memberikan dukungan pada siswa SMPN 52 Surabaya tersebut. Ia mendorong agar Pemkot memberikan pendampingan serta difasilitasi. Tujuannya, agar penemuan bisa makin dikembangkan dan berguna bagi masyarakat.
Baca Juga: Gantikan Chicco, Ramdhani Resmi Jabat Kakanim Kelas I Khusus TPI Surabaya
“Selain itu kami juga berharap Pemkot bisa membantu dalam hal hak paten atau HAKI. Ini jadi hal krusial terkait penemuan-penemuan,” ujar Thony.
Dukungan dari Pemkot tersebut mutlak diperlukan. Sebab, hal itu juga jadi cara Pemkot dan seluruh masyarakat untuk menghargai karya anak bangsa. “Ini juga sejalan dengan misi pemerintah yakni menuju Indonesia Emas 2045. Lewat generasi muda yang berbakat dan dukungan dari pemerintah, Indonesia mampu mencapai masa keemasan dan menjadi raja dunia,” pungkas Thony.
Baca Juga: Luncurkan Program Seal The Deal, Damai Putra Group Penuhi Kebutuhan Pencari Property
Kepala Bappeko Surabaya Irvan Wahyudrajad juga turut hadir di pameran tersebut. Ia mengatakan bahwa Pemkot akan senantiasa mendukung inovasi itu. Jika diperlukan, pihaknya bakal membantu mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Adanya HAKI memungkinan produk temuan tak hanya dipasarkan di Surabaya, namun bisa dimanfaatkan secara luas di kota lain.
“Namun, tentunya perlu ada uji coba terlebih dahulu di sekolah atau kampung-kampung. Terkait hal ini, kami akan mencoba link and match dengan perusahaan-perusahaan yang mau turut mendorong alat ini untuk dikembangkan. Jadi, bisa direplikasi dan lebih fungsional,” kata Irvan. Alq
Editor : Desy Ayu