Dalam Satu Dekade Terakhir, Tren Investasi di Industri Pengelolaan Nonmigas Meningkat Drastis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 15 Feb 2024 10:47 WIB

Dalam Satu Dekade Terakhir, Tren Investasi di Industri Pengelolaan Nonmigas Meningkat Drastis

i

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Indonesia yang masih menjadi negara tujuan utama bagi para investor skala global untuk perluasan usaha di sektor industri, membuat realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas di Indonesia cenderung fluktuatif dengan tren peningkatan selama periode 2014-2023.

Hal itu juga turut dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa investasi di industri pengolahan nonmigas di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Baca Juga: Lampui Target Jokowi, Bahlil: Realisasi Investasi Non-Migas Tembus Rp901 Triliun

"Selama periode 2014-2023, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas cenderung fluktuatif dengan tren peningkatan. Artinya, investor masih melihat Indonesia sebagai lokasi yang sangat menarik dan menguntungkan untuk bisnisnya," jelasnya, Kamis (15/02/2024).

Menperin mengemukakan, apabila membandingkan kondisi tahun 2014 dengan 2023, terlihat lonjakan tajam pada nilai investasi sektor industri pengolahan nonmigas, yaitu dari Rp186,79 triliun di tahun 2014 naik menjadi Rp 565,25 triliun di tahun 2023. 

“Secara kumulatif, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas selama 10 tahun (periode 2014-2023) sebesar Rp 3.031,85 triliun. Artinya, para investor masih melihat Indonesia sebagai lokasi yang sangat menarik dan menguntungkan untuk bisnisnya,” kata Agus.

Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, para investor masih memiliki kepercayaan yang tinggi untuk merealisasikan investasinya di Indonesia. Terbukti, pada tahun 2019 sampai 2023, nilai investasi di sektor industri manufaktur juga mengalami peningkatan yang signifikan. 

Baca Juga: Menperin Optimistis Target Produksi 2 Juta Motor Listrik Bisa Tercapai

“Investasi di sektor industri pada tahun 2019 sebesar Rp 213,44 triliun, naik menjadi Rp 259,28 triliun di tahun 2020, naik lagi sebesar Rp 307,58 triliun di tahun 2022, dan melonjak hingga Rp 457,60 pada triliun tahun 2022,” sebut Agus.

Dari sisi pertumbuhannya, selama periode 2014-2023, yang mengalami kenaikan secara meroket adalah dari tahun 2021 ke 2023 mencapai 48,77%. Kemudian disusul periode tahun 2015-2016 yang tumbuh hingga 39,18%, dan tahun 2014-2015 melesat sebesar 24,22%.

Menperin optimistis, peningkatan investasi di sektor industri manufaktur memiliki korelasi dengan kebijakan pemerintah dalam memacu hilirisasi sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan.

Baca Juga: Kemenperin Tegaskan Semua Produk Obat Industri Farmasi Dalam Negeri Telah Memenuhi Standar

“Artinya, pemerintah sangat konsisten sekali bahwa realisasi investasi tidak hanya didorong oleh sektor jasa, tetapi juga karena prospek membangun industri hilirnya sehingga dapat memperdalam struktur manufaktur kita agar bisa lebih berdaya saing,” tuturnya.

Menperin juga menekankan, pemerintah bertekad untuk terus mendorong hilirisasi industri yang akan berkontribusi signifikan terhadap pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU