SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Desa Kebonsari Kecamatan Candi mengadakan ritual sedekah bumi atau yang dikenal dengan ruwat desa.
Pagelaran wayang kulit menjadi pelengkap kegiatan ritual ruwatan desa.
Baca Juga: Jaga Kekompakan, AJS Gelar Halal Bihalal
"Ruwat desa kurang lengkap tanpa wayang kulit," ujar Kades Muhammad Chuzaini disela acara ruwat desa, Jum 'at (16 February 2024).
Kegiatan diawali dengan khataman Alquran , kirab ke makam leluhur Desa Kebonsari, istighosah, tahlil untuk mengenang para leluhur desa Kebonsari, doa utama ditujukan kepada leluhur yang telah memberikan pengorbanan untuk anak cucu kita semua.
Warga desa Kebonsari sangat antusias memadati Pendopo Balai tempat berlangsungnya kegiatan ruwat desa dan pagelaran wayang kulit.
Mereka datang langsung untuk melihat pertunjukan pagelaran wayang kulit, yang diperankan oleh dalang kondang Ki Yohan Susilo dari Keret Krembung Sidoarjo
Baca Juga: Warga Sidoarjo Minta KPK Segera Tahan Gus Muhdlor
Menurut Kades Kebonsari, Muhammad Chuzaini, Peran wayang sebagai simbol untuk meruwat dan mengusir balak desa, kemudian dilanjutkan pagelaran wayang kulit pada malam harinya semalam suntuk.
Acara tersebut dihadiri Camat Candi, Koramil Candi, Polsek Candi, kepala desa, se kecamatan, Candi, BPD, LPMD, Tokoh masyarakat, RT, RW, Tim PKK desa, Karang Taruna dan masyarakat desa Kebonsari.
Masih menurut Kades Kebonsari kegiatan ruwat desa sudah menjadi tradisi rutin masyarakat Sidoarjo, khususnya warga desa Kebonsari.
Baca Juga: H-2 Lebaran, Volume Sampah di TPA Jabon Naik Hampir 100 %
Masyarakat meyakini, dengan kegiatan ruwat desa, masyarakat dihindarkan dari segala bentuk balak bencana oleh tuhan yang maha Esa. Serta, diberikan kesejahteraan dan kemakmuran.
"Sedekah bumi memang bisa menghindarkan dari segala musibah, jadi kalau ruwat desa, insya Allah, desa dan masyarakat ini bisa terhindar dari segala bentuk musibah dan bencana," ungkapnya. man/hik
Editor : Moch Ilham