Elite PPP, Cenderung Terpecah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Feb 2024 20:34 WIB

Elite PPP, Cenderung Terpecah

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Saat ini di internal elite PPP, muncul dua pandangan politik yang tidak diametral.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhamad Romahurmuziy alias Romi mengatakan bahwa partainya mendukung usul hak angket di DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu dan Pilpres 2024.

Baca Juga: Pendukung Caleg PPP Geruduk Bawaslu Sampang

"Pernyataan Kepala Bappilu PPP Sandiaga Uno yang memberi sinyal akan bergabung dengan koalisi pemerintah selanjutnya, tak mewakili sikap partai. Ada 2 pendapat, siapa yang kuat, kita tinggu habis rekap akhir KPU," kata beberapa anggota fraksi PPP di Senayan, Kamis siang (29/2/2024).

Romi mengatakan bahwa keputusan itu telah diambil melalui hasil rapat para ketua umum partai pengusung Ganjar Pranowo pada Sabtu (25/2). Hasil rapat, kata Romi, PPP bersama PDIP akan solid mendukung hak angket di awal masa sidang DPR 5 Maret mendatang.

"PPP tetap berada pada posisi solid mendorong penggunaan hak angket DPR pada saat masuki masa sidang 5 Maret 2024 nanti," kata Romi lewat keterangan tertulis, Rabu (29/2).

Rommy menilai hak angket di DPR perlu dilakukan untuk membuka dengan terang berbagai dugaan kecurangan pemilu dan pilpres.

Dia berharap semua pihak menahan diri dan tidak perlu alergi dengan prosesnya yang akan bergulir.

"Hak ini diperlukan untuk membuka seterang-terangnya berbagai narasi kecurangan pemilu yg muncul. Sehingga tidak perlu alergi atau khawatir dengan bergulirnya ini," katanya.

 

Wacana Hak Angket Capai 314

Baca Juga: PPP Tuding Sirekap Buat Kegaduhan

Wacana hak angket kali pertama digulirkan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan telah didukung tiga partai pengusung Anies Baswedan. Bila ditotal, fraksi yang mendukung wacana hak angket hingga saat ini mencapai 314.

Rinciannya, 128 kursi milik PDIP, 59 kursi Fraksi NasDem, 58 kursi PKB, 50 kursi milik PKS, dan 19 kursi PPP.

Sementara, pihak yang menolak wacana hak angket dari koalisi pengusung Prabowo-Gibran mencapai 261. Rinciannya, 85 kursi milik Golkar, 78 kursi milik Gerindra, 54 kursi Demokrat, dan 44 kursi milik PAN.

Namun jika sesuai rencana, hak angket baru bisa digulirkan pada pembukaan masa sidang 5 Maret mendatang. Hak angket paling sedikit harus diusulkan 25 anggota dewan yang berasal lebih dari satu fraksi.

 

Baca Juga: PSI, Partai Simsalabim Istana, Dalam 30 Jam Naik 2,4% ke 3,13 %

Sandiaga Uno Sangat Terhormat

Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memandang pihaknya akan sangat terhormat bila memang ada ajakan PPP bergabung kembali ke kabinet.

Mengenai masuk kabinet pemerintahan mendatang, Sandiaga menegaskan bahwa posisi PPP saat ini merupakan partai pendukung pemerintah. Tentu ke depan tidak tutup kemungkinan posisi PPP tetap berlanjut di dalam pemerintahan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menyatakan siap bila diajak bergabung oleh pemerintahan selanjutnya usai Presiden Joko Widodo tidak lagi menjadi presiden. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU