DBD Mengganas di Jatim, 3.638 Orang Terjangkit

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Minggu, 03 Mar 2024 18:28 WIB

DBD Mengganas di Jatim, 3.638 Orang Terjangkit

i

Masyarakat untuk bisa lebih waspada melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali.SP/Pemprov Jatim

SURABAYAPAGI, Surabaya - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kian memuncak pada musim hujan. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) mencatat mulai periode Januari hingga Februari pada minggu ketiga 2024 mencapai 3.638 kasus.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan pada periode 2023, yang mana tercatat hingga Desember secara keseluruhan ada sebanyak 9.041 kasus.

Baca Juga: Dokter: Waspada Peningkatan Kasus DBD pada Anak-Anak

Kendati demikian, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menghimbau masyarakat untuk bergabung dalam Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna menghadapi merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ia juga secara tegas meminta masyarakat untuk bisa lebih waspada melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali.

"Upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan sendiri. Tanggung jawab ini harus dibagikan bersama seluruh masyarakat, terutama di setiap keluarga. Karena itu perlu mengaktifkan kembali gerakan PSN, dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama," kata Adhy, Surabaya, Minggu, (3/3/2024).

Lanjut Adhy, kegiatan PSN ini dapat dilakukan dengan 3M Plus (Menguras, Menutup, Menyingkirkan), contohnya seperti menguras/membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).

"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida," jelas mantan Staff Kemensos RI tersebut.

Tak hanya itu, Adhy juga menekankan masyarakat untuk menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Kemudian Plus paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk.

Baca Juga: Cegah Penyebaran DBD, Pemkab Mojokerto Gelar Fogging Serentak

"Bisa dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, anti nyamuk serta memberikan larvasida. Memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap," tandas Adhy.

Selaras dengan Pj Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, menyebut bahwa upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, pihak Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya.

Diantaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tanggal 29 November 2023 tentang Kewaspadaan dan Pengendalian DBD.

Selain itu, Dinkes Jatim juga telah membuat surat ke Dinkes kabupaten/ kota tentang Penatalaksanaan DBD dan Kewaspadaan Kasus DBD untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Kasus DBD Tinggi, Permintaan Trombosit Meningkat

"Kami juga telah melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit DBD melalui media elektonik/ cetak, melaksanakan surveilans kasus DBD di daerah serta persiapan sarana pelayanan kesehatan, tenaga dan logistik dalam upaya pengendalian penyakit DBD," kata Erwin.

Orang nomor satu di lingkungan Dinkes Jatim ini juga menghimbau kepada masyarakat jika anggota keluarga mengalami demam tinggi yang mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik," pungkasnya.Ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU