Jembatan Kodik Ambruk Dihantam Banjir, Akses Jalan Jadi Harus Memutar 1 Jam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Mar 2024 11:12 WIB

Jembatan Kodik Ambruk Dihantam Banjir, Akses Jalan Jadi Harus Memutar 1 Jam

i

Pj Bupati Pamekasan, Masrukin saat mengecek jembatan yang ambruk di Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. SP/ PMK

SURABAYAPAGI.com, Pamekasan - Jembatan besi penghubung antar desa yang merupakan salah satu akses jalan utama masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas di Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur ambruk diterjang derasnya banjir.

Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi mengatakan, jika jembatan penghubung tersebut merupakan akses jalan dari menuju Desa Samiran-Talango, Proppo. Sekaligus sebagai akses alternatif dari tiga desa berbeda di wilayah setempat. Namun, ambruk saat terjadi banjir yang menyerang 9 desa/kelurahan di Pamekasan. 

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

“Jembatan Kodik ini menjadi satu-satunya fasilitas umum yang rusak akibat banjir, lainnya alhamdulillah aman,” jelasnya, Minggu (17/03/2024)

Lebih lanjut, kini kerusakan jembatan besi yang ambruk ini telah dihitung dan akan diusulkan perbaikannya melalui anggaran APBD Provinsi Jatim. Selain itu pihaknya juga akan mengupayakan perbaikan melalui dana pusat agar jembatan itu dilebarkan jalannya.

"Yang penting sementara ini normalisasi dulu jembatannya untuk diperbaiki apakah itu nanti lewat dana PUPR atau BPBD, atau APBD Kabupaten dan APBD Provinsi, sementara masyarakat setempat melewati akses jalan yang agak jauh melewati Samiran, dan Samatan," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, jauh sebelum ambruk, kondisi jembatan tersebut memang sangat mengkhawatirkan. Hanya saja warga tetap memaksa melewati jembatan yang terbuat dari besi dan bahan cor.

Bahkan pihak BPBD Pamekasan, juga sempat memasang plakat sebagai tanda peringatan bagi warga agar tidak melintasi jembatan yang menjadi akses alternatif.

Baca Juga: Pemkot Batu Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng

“Memang sebelum ambruk, kondisi jembatan memang sangat mengkhawatirkan, dan sempat dipasang plakat peringatan agar tidak dilintasi, sehingga saat ini benar-benar ambruk tak tersisa,” jelasnya.

Sedangkan, akibat peristiwa banjir tersebut, terdapat sebanyak 2.517 KK menjadi korban banjir yang di dua kecamatan berbeda di Pamekasan, yakni Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan Pamekasan (Kota).

Jumlah tersebut tersebar di sebanyak 9 (sembilan) desa/kelurahan di Pamekasan, meliputi sebanyak 3 (tiga) desa dan 6 (enam) kelurahan di dua kecamatan berbeda. Berdasar data BPBD Pamekasan, musibah banjir terjadi di 8 desa/kelurahan di kecamatan Pamekasan, serta satu desa di kecamatan Pademawu.

Baca Juga: Polda Jatim Berangkatkan 50.789 Paket Bantuan Kemanusiaan

Sementara ini masyarakat setempat ketika hendak melakukan aktivitas harus memutar terlebih dahulu melalui Jalan Samiran dan Samatan. Untuk ke jalan utama, masyarakat membutuhkan waktu sejam.

Ke depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan akan kembali membangun jembatan yang ambruk itu dengan konsep mengurangi kaki-kaki yang berpotensi menghambat lajunya air ketika banjir.

"Jembatan ini harus dibangun kembali agar kembali ke fungsinya," tutupnya. pmk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU