Kasus Stunting Kota Mojokerto Menurun Drastis, Kini Tersisa 2 Persen Saja

author Dwi Agus Susanti

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 15:48 WIB

Kasus Stunting Kota Mojokerto Menurun Drastis, Kini Tersisa 2 Persen Saja

i

Pj Wali Kota Moh Ali Kuncoro saat membuka rembuk stunting Kota Mojokerto

 

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto- Pemerintah Kota Mojokerto dibawah kepemimpinan Pj Wali Kota Moh Ali Kuncoro menunjukkan capaian ciamik terkait penurunan angka kasus stunting. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Larang Penggunaan Mobil Dinas untuk Mudik dan Liburan

Terbukti, Februari tahun 2024, sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan, hanya tersisa 2 persen atau 117 kasus saja.

Hal tersebut diungkapkan Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Kota Mojokerto Tahun 2024 di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Senin (18/3/2024).

Berrdasarkan hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), prevalansi stunting di Kota Mojokerto menunjukkan penurunan selama 4 tahun terakhir. 

Yakni 9.04 persen pada tahun 2019, 7.71 persen di tahun 2020, 4.84 persen di tahun 2021, 3.12 persen di tahun 2022, dan menjadi 2.04 persen di tahun 2023.

“Per akhir tahun 2023 angka stunting kita masih di angka 2.04 atau setara 122 balita stunting, ini dari total balita di Kota Mojokerto sebanyak 6.145 balita,” terang Ali.

“Dan Alhamdulillah pada Februari tahun ini sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan, sehingga data terakhir terkoreksi di angka 2 persen atau 117 balita,” tambahnya.

Pada tahun 2023, Kota Mojokerto mendapat predikat “Kota Terinovatif” dimana yang menjadi indikator penilaian utama adalah inovasi terkait pencegahan stunting, yakni inovasi Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting).

“Ini sesuatu yang luar biasa dan ini diapresiasi oleh Kemendagri, sehingga Kota Mojokerto mendapat predikat Kota Terinovatif se-Indonesia,” ungkap Ali.

Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini mengatakan hingga saat ini Pemkot Mojokerto terus berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan Kota Mojokerto Zero New Stunting di tahun 2024.

Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Sowan ke Ulama dan Pengasuh Ponpes Jelang Idul Fitri

“Kita tadi sudah melakukan penandatanganan komitmen bersama dan berikrar bahwa tahun 2024 Kota Mojokerto harus menjadi kota yang Zero New Stunting. Saat ini kita terus bekerja keras bagaimana angka stunting yang masih ada ini terus kita intervensi sehingga semakin berkurang,”

Sebagai komitmen nyata, tahun 2024 Pemkot Mojokerto menyiapkan total anggaran  sebesar Rp 98,2 milar untuk penanganan stunting.

“Saya pikir kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini, asalkan kita lakukan secara masif, spesifik, sensitif, dan koordinatif dan bersifat sapu jagat, hampir semua OPD kita libatkan,” pungkas Ali. Dwi

 

 

 

Baca Juga: 2024, BKKBN Jatim Targetkan Angka Stunting Turun 14%

 

 

 

 

 

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU