SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Guna memastikan keamanan dan kenyamanan sekaligus kesiapan SDM pada masa angkutan pada Lebaran 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun mendadak melakukan tes narkoba terhadap karyawan di Stasiun Blitar bekerja sama dengan BNN Kab Blitar pada Selasa (2/4).
Dalam pelaksanaan tes urine di ruang kesehatan stasiun Blitar menurut Yusuf Eko petugas BNNK menargetkan 30 karyawan atau pegawai KAI, target tersebut capai 90 % peserta tes urine.
Baca Juga: Kapolres Blitar Hadiri Peresmian Pengoperasian Palang Pintu dan Pos Jaga Perlintasan Kereta Api
"Kami diundang oleh pihak PT KAI Daop 7 Madiun untuk lakukan tes urine karyawan PT KAI termasuk masinis yang melintas di Stasiun Blitar juga pegawai lainya yang melaksanakan tugasnya, memang untuk masinis dan awak kereta api berhenti sejenak guna menyempatkan tes urine," kata Yusuf Eko pada wartawan tadi pagi.
Sementara Manager Humas PT KAI Daop Indonesia 7 Madiun, Kurwardojo menyampaikan, pelaksanaan tes urine ini wujud komitmen KAI untuk, memastikan keselamatan selama perjalanan kereta api pada masa angkutan Lebaran.
“Salah satunya dengan menyediakan SDM yang sehat, andal, kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, sehingga keselamatan saat bertugas terjaga,” papar Kuswardojo pada wartawan, Selasa (2/4/2024)
Untuk itu lanjut Kurwardojo pihak PT KAI Daop 7 Madiun bekerjasama dengan BNN Nganjuk dan Blitar melakukan tes narkoba secara acak pada pekerjanya terdiri dari awak sarana perkeretaapian dan sejumlah petugas stasiun.
“Pemeriksaan tes narkoba dilaksanakan secara random di 3 lokasi berbeda, yaitu ruang belajar UPT Crew KA Madiun, klinik Mediska Kertosono dan ruang belajar UPT Crew KA Blitar,” terang pria berkaca mata ini.
Adapun total pagi ini seluruh nya 90 pekerja dari Daop 7 Madiun yang ikuti tes narkoba, terdiri dari masinis, asisten masinis, kondektur, teknisi kereta api, Polsuska, petugas penjaga perlintasan, security dan pekerja operasional lainnya.
Baca Juga: PT KAI Daop 7 Madiun Lakukan Perbaikan Geometri Wilayah Blitar
“Dengan tes narkoba ini, PT KAI Daop 7 Madiun memastikan petugas yang berdinas benar-benar dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh oleh obat terlarang dan narkotika. Mereka adalah garda terdepan perusahaan, yang melayani pelanggan secara langsung,” tandas Kuswardojo.
Tes narkoba merupakan langkah tambahan, untuk memberikan kepastian keamanan dan keselamatan perjalanan KA saat mengantar para pelanggan hingga tujuan pada masa Angkutan Lebaran 2024. Tes dilakukan menggunakan alat tes urine yang mengukur kandungan Amphetamine (AMP), Morphine/Opiate (MOP), Marijuana (THC), Cocaine (COC) Methamphetamine (MET) dan Benzodiazepine (BZD).
“Alhamdulillah hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh pekerja memiliki hasil negatif pada alat tes urine tersebut, hal tersebut menegaskan bahwa para pekerja KAI Daop 7 Madiun bebas dari penyalahgunaan narkotika. Selain itu, para peserta juga menerima sosialisasi dari BNN tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (NAPZA),” kata Kuswardoyo
Baca Juga: Perjalanan KA Commuterline Jenggala Tertemper Pengendara Motor yang Menerobos dan Melawan Arus
Selain tes narkoba, PT KAI Daop 7 Madiun juga telah menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi semua pekerja, termasuk petugas stasiun dan kru kereta api. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, serta memastikan ketersediaan alat-alat medis yang diperlukan selama perjalanan.
Selanjutnya, manajemen kelelahan juga menjadi perhatian utama dalam menjaga keselamatan. Pihak PT KAI Daop 7 Madiun telah mengimplementasikan kebijakan dan program, untuk mengelola kelelahan para kru kereta dan petugas stasiun guna memastikan bahwa mereka tetap dalam kondisi optimal selama bertugas.
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang, khususnya selama masa angkutan Lebaran tahun 2024 ini. Langkah-langkah preventif dan proaktif ini dilakukan, sebagai wujud dari tanggung jawab kami terhadap keselamatan dan pelayanan penumpang,” pungkas Kuswardojo. Les
Editor : Moch Ilham