Panen Padi, Buruh Tani di Mojokerto Tiba-tiba Ambruk dan Meninggal Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 24 Apr 2024 15:52 WIB

Panen Padi, Buruh Tani di Mojokerto Tiba-tiba Ambruk dan Meninggal Dunia

i

Evakuasi jenazah buruh tani dari area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. SP/ Misti/beritajatim.com

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Seorang buruh tani bernama Jamali (66) di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia di persawahan pada Rabu (24/04/2024), sekitar pukul 11.45 WIB.

Diketahui, saat itu korban usai memanen padi bersama rekannya bermaksud pulang. Namun baru beberapa langkah dari pematang sawah, tiba-tiba tubuh buruh tani asal Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk.

Baca Juga: Bangunan Bekas Bengkel di Mojokerto Dilalap si Jago Merah, 3 Unit PMK Diterjunkan

Tak berselang lama, usai ditolong rekan lainnya, diketahui korban sudah tak bernyawa. Rekan korban kemudian meminta bantuan warga untuk menyampaikan ke perangkat desa dan pihak Polsek Mojoanyar.

Mendengar laporan masyarakat sekitar, tak lama anggota Polsek Mojoanyar bersama sejumlah relawan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Sedangkan, anggota Inafis Satreskrim Polres Mojokerto yang datang ke TKP langsung melakukan identifikasi jenazah. 

Tampak sejumlah keluarga korban datang ke lokasi untuk menyaksikan proses identifikasi jenazah. Jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menuju mobil ambulans. Sementara barang-barang milik korban diamankan sebagai barang bukti. Seperti sabit yang digunakan untuk memanen tanaman padi dan sepeda motor milik korban.

Berawal saat rekan korban, Sauman (66) mengatakan, korban mengajak korban menjadi buruh panen padi di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. 

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

“Dia (korban) ngajak saya mreman (buruh panen padi). Ayo meneh budal isuk-isuk ae soal e adoh (ayo besok berangkat pagi-pagi soalnya jauh),” ungkapnya, Rabu (24/04/2024). 

Rekan korban yang merupakan tetangganya ini berangkat bersama korban sekira pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda motor milik korban. Korban mengatakan jika Dhuhur selesai pekerjaannya sehingga saat mendengar adzan Dhuhur, korban mengajaknya pulang.

“Dengar suara adzan terus ngajak berhenti dan mau pulang. Dia (korban) berjalan di depan saya kemudian jatuh, saya berusaha menolong. Saya teriak minta tolong Tidak tahu, tidak mengeluh apa-apa. Mreman, ya baru hari ini sama saya,” tuturnya.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

Sementara itu, sebagai informasi korban merupakan warga Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang bekerja sebagai buruh tani di lokasi. Korban istirahat dan hendak pulang namun ambruk saat di pematang sawah.

“Katanya tidak mengeluh sakit, keduanya (korban dan rekan korban) sempat sarapan bareng di lokasi sebelum melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan luar,” tegasnya.

Kini, jenazah korban dibawa ke UPT Puskesmas Gayaman guna penyelidikan lebih lanjut. mj-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU