Peringkat Daya Saing Indonesia Melesat 7 Peringkat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 19 Jun 2024 19:20 WIB

Peringkat Daya Saing Indonesia Melesat 7 Peringkat

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Peringkat daya saing Indonesia tercatat melesat tujuh peringkat dari tahun lalu ke posisi 27 dari 64 negara di dunia.

Direktur World Competitiveness Center (WCC) IMD Arturo Bris menyampaikan selain naik dari posisi 34 pada tahun sebelumnya, Indonesia berada di posisi tiga besar setelah Singapura dan Thailand untuk kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Tengah Inflasi, APBN Regional Jawa Timur Surplus Rp49,44 Triliun

Dalam hal ini, Indonesia menggantikan posisi Malaysia yang pada tahun sebelumnya berada pada peringkat 27.  Bris menyebutkan jebloknya performa Malaysia tahun ini lantaran pelemahan mata uang yang disertai dengan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Dorong Batik Jatim Mendunia dan Dongkrak Ekonomi Masyarakat

“Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB. Tahun ini performa ekonomi Asia Tenggara amat baik, kecuali untuk Malaysia yang turun peringkat,” terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/6/2024). 

Di sisi lain, peringkat Indonesia hanya terpaut tipis dengan Inggris yang berada di posisi 28. Bris menyampaikan peringkat daya saing Inggris anjlok setelah Brexit lantaran terisolasi dari negara Eropa lain. Meski demikian, peringkat Inggris baru membaik tahun ini.

Baca Juga: Pemerintah Jaga Stabilitas Ekonomi Hadapi Dinamika Timur Tengah

Pada dasarnya, IMD World Competitiveness Center (WCC) menggunakan empat indikator untuk menentukan peringkat WCR 2024, yaitu performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.  Dari keempat indikator ini, peringkat daya saing Indonesia didongkrak oleh tinggi pada efisiensi bisnis (14), efisiensi pemerintah (23) dan performa ekonomi (24). Namun, Indonesia masih cukup lemah pada ketersediaan infrastruktur, terutama terkait infrastruktur kesehatan dan lingkungan (61), pendidikan (57), sains (45) dan teknologi (32). 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU