SURABAYAPAGI, Surabaya - Empat mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang akan diwisuda pada tahun akademik 2023/2024 siap mempresentasikan karya menarik mereka yang berfokus pada inovasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Karya-karya ini merupakan hasil penelitian yang mencerminkan dedikasi dan kreativitas para mahasiswa dalam menciptakan solusi untuk berbagai tantangan di masyarakat.
Baca Juga: Fakultas Vokasi Untag Surabaya Fokus Membangun Karakter Mahasiswa Baru Melalui PKKMB
Salah satu karya yang akan dipresentasikan adalah Sistem Pendeteksi Ekspresi Wajah untuk Analisis Gaya Belajar yang dikembangkan oleh Edo Abriyanto. Sistem ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan algoritma deep learning untuk mendeteksi ekspresi wajah siswa sekolah dasar secara real-time.
Hasil deteksi ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik, yang diharapkan dapat membantu guru dalam mengoptimalkan metode pengajaran.
Di bidang kesehatan, David Christian mengembangkan Program Analisa Klasifikasi Penyakit Diabetes. Program ini membandingkan dua algoritma, yaitu K-Nearest Neighbors (KNN) dan Naive Bayes, untuk mendiagnosis diabetes secara lebih akurat.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan kasus diabetes di kalangan muda, sebuah fenomena yang diprediksi oleh World Health Organization (WHO) akan terus meningkat hingga tahun 2045. Melalui karya ini, David berharap dapat membantu meningkatkan deteksi dini dan pencegahan diabetes.
Baca Juga: Untag Surabaya Gandeng Akhyari Hananto di PKKMB 2024: Fokus pada Dampak Sosial Teknologi
Sementara itu, Septian Dwi Cahya menciptakan Inovasi Alat Bantu Virtual dengan GPS Tracking untuk membantu para tunanetra. Alat yang dinamai "Tongkat Virtual Tunanetra" ini dirancang untuk mendeteksi halangan dan lubang di jalan menggunakan sensor ultrasonik, serta dilengkapi dengan GPS tracking yang memungkinkan keluarga melacak lokasi pengguna secara real-time. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan keselamatan para tunanetra dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Dalam bidang psikologi, Mohammad Adji Romadhon memperkenalkan Metode Belajar Role Play untuk Mengajarkan Perilaku Asertif pada anak-anak disleksia. Melalui metode ini, anak-anak disleksia diajak bermain peran untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengekspresikan diri mereka secara asertif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anak-anak disleksia dalam berinteraksi sosial dan mengatasi kesulitan komunikasi yang sering mereka hadapi.
Baca Juga: Untag Surabaya: Tolak Politik Dinasti dan Intimidasi
Presentasi karya-karya ini tidak hanya menunjukkan keunggulan akademis para mahasiswa Untag Surabaya, tetapi juga komitmen mereka dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Wisuda tahun ini menjadi momen penting untuk menampilkan inovasi-inovasi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif di berbagai bidang. Zis
Editor : Mariana Setiawati