Airlangga: Jepang akan Danai 34 Proyek di RI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Agu 2024 19:14 WIB

Airlangga: Jepang akan Danai 34 Proyek di RI

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sebanyak 34 proyek akan didanai oleh Jepang. Hal itu diungkap Airlangga usai menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting.

"Jadi pertama ini adalah AZEC Ministerial Meeting yang kedua. Dan kali ini adalah ada shortlist dari 78 proyek di negara Asia yang akan di-support oleh financing dari Jepang, dari JBIC. Dan Indonesia adalah mempunyai shortlist terbesar yaitu 34 proyek," kata Airlangga di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga: IHSG Anjlok, Airlangga: Tidak Perlu Khawatir

Ia mengungkapkan, proyek yang akan didukung antara lain 15 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Dia mengatakan, Jepang mengusulkan tambahan yakni proyek PLTP Sarulla.

"Nah proyek yang sudah didukung, geothermal kita ada 15 proyek dan salah satu yang dibahas tadi adalah yang sudah kita putuskan dan Jepang juga tadi mengusulkan tambahan dari proyek Sarulla," ujarnya.

Kemudian, ada proyek pengolahan sampah menjadi energi di Legok Nangka, di Jawa Barat. Lalu, ada juga pengembangan lahan gambut (peatland).

"Jadi kemudian yang kedua, kita sudah bicara waste to energy itu yang di Jawa Barat, Legok Nangka. Kemudian juga kita mendorong pilot proyek daripada pengembangan peatland dengan Sumitomo Forestry di mana seluruh perizinannya sudah tersedia tinggal komersialisasi dan ini akan menjadi percontohan bagaimana mengelola kawasan gambut di Kalimantan Tengah dan dengan prototipe ini selesai, ke depan kita berharap pengembangan food crop juga bisa dimungkinkan," paparnya.

Berikutnya ada pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Ia menjelaskan, saat ini ada proyek PLTA Kayan yang akan menghasilkan listrik hingga 9.000 megawatt (MW).

Baca Juga: PR Ekonomi Sisa Pemerintah Jokowi, Jaga Stok Pangan

"Kemudian juga dikembangkan yang berbasis hydro. Hydro ini di Kayan Hydro itu diharapkan bisa memproduksi sampai dengan 9 ribu megawatt atau 9 gigawatt dan ini akan dikaitkan dengan industri turunannya termasuk hydrogen dan ammonia," ungkapnya.

Tak cuma itu, Airlangga menyebut proyek yang bakal didanai mencakup Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), serta blue ammonia dan hydrogen. "Salah satu blue ammonia yang pertama akan dibangun di kawasan Pupuk Iskandar Muda atau Special Economic Zone Aceh yang diharapkan bisa membuat the first blue ammonia," katanya.

Bukan hanya itu, Airlangga juga menyebut proyek transmisi listrik Jawa dan Sumatera. Dia menambahkan, proyek transmisi ini menjadi bagian dari sistem transmisi di ASEAN.

Baca Juga: Airlangga: Koperasi yang Survive adalah Koperasi yang Menguasai Pasar

"Nah kemudian juga proyek lain seperti misalnya transmission line antara Jawa dengan Sumatera ini menjadi bagian daripada transmission line di Asia ataupun di ASEAN. ASEAN Power Grid itu menjadi prioritas tadi juga saya sampaikan bahwa grid listrik ini tidak hanya di Jawa Sumatera tapi konektif nyambung dengan Kepulauan Riau dan Batam, Bintan, Karimun ini menjadi salah satu juga proyek yang nanti solar panelnya sudah akan di-offtake oleh Singapura," terangnya.

Airlangga belum mengungkap nilai pembiayaan yang akan dikucurkan Jepang. Dia menyebut, saat ini tengah melakukan pendataan proyek.

"Ya kita sedang list. Tetapi ini bukan hanya dari Indonesia tetapi dari di seluruh negara Asia ini ada 78 proyek. Itu bervariasi. Sudah ada sih listnya," ungkapnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU