Angka Stunting di Surabaya Turun Signifikan, Pemkot Fokuskan Program Peningkatan Gizi dan SDM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Sep 2024 13:13 WIB

Angka Stunting di Surabaya Turun Signifikan, Pemkot Fokuskan Program Peningkatan Gizi dan SDM

i

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. SP/ Zisti

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menurunkan angka stunting dari 4,8 persen menjadi 1,6 persen di tahun 2024, menjadikannya salah satu kota dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia. Atas pencapaian ini, Surabaya mendapatkan penghargaan Kinerja Tahun Berjalan kategori penurunan stunting serta insentif fiskal sebesar Rp 6,45 miliar dari Kementerian Keuangan.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, dalam acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta.

Baca Juga: Dekatkan Paslon Pilkada Dengan Pemilih, Golkar Surabaya Gelar Giveaway

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat. 

"Angka stunting di Surabaya sekarang berada di bawah 3 persen, dan ini membuktikan bahwa langkah-langkah yang telah kami ambil sudah tepat," ujar Eri, Minggu (08/09/2024).

Dengan insentif fiskal yang diterima, Pemkot Surabaya akan mempercepat program penanganan gizi buruk dan stunting guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. "Kami berkomitmen untuk membentuk generasi masa depan yang sehat, karena mereka adalah calon pemimpin di masa depan," tambah Eri.

Baca Juga: Perwosi Fun Run, Berlari Menjelajah Keindahan Kota Lama Surabaya

Ke depan, Pemkot Surabaya akan melanjutkan berbagai program inovatif untuk mencapai target zero stunting. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa program-program seperti Zero Growth Stunting, pemberian tablet tambah darah, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan balita, telah memberikan hasil yang signifikan.

Nanik menekankan bahwa kerja sama lintas sektor akan terus diperkuat, melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, organisasi profesi, serta dunia usaha. 

Baca Juga: Khofifah dan Eri Hadiri Pengajian Maulid Nabi Ponpes Puteri An Nuriyah Bareng Gus Iqdam

"Kami akan terus melakukan kolaborasi dengan semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Surabaya," tegasnya.

Dengan pencapaian ini, Surabaya semakin mendekati target menjadi kota bebas stunting, sembari terus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Zisti

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU