Pelatihan Olahan Cabai, Upaya Inovatif Pemkot Mojokerto Meredam Fluktuasi IPH Daerah

author Dwi Agus Susanti

- Pewarta

Senin, 09 Sep 2024 14:33 WIB

Pelatihan Olahan Cabai, Upaya Inovatif Pemkot Mojokerto Meredam Fluktuasi IPH Daerah

i

Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo saat meninjau pelatihan pengolahan cabai rawit di Gedung PLUT Kota Mojokerto. SP/ DWI

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Cabai rawit masih menjadi salah satu penyumbang andil terbesar kenaikan IPH (Indeks Perkembangan Harga) dalam beberapa bulan terakhir di Bumi Mojopahit.

Untuk itu, guna menekan dampak kenaikan harganya di masyarakat, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) menggelar pelatihan pengolahan cabai rawit, di Gedung PLUT Kota Mojokerto, Senin (09/09/2024).

Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Terima Tanda Kehormatan “Jasa Hakaryo Guno Mamayu Bawono"

Sekdakot Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, langkah ini diharapkan dapat memperlama masa simpan dan meningkatkan nilai tambah cabai serta menjadi solusi ketika harganya meroket di pasar.

"Dan yang terpenting bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena nantinya, ilmu yang didapatkan dari chef ini bisa dimanfaatkan sebagai ladang mencari nafkah," tukasnya saat meninjau pelatihan.

Sekda menambahkan, pelatihan pengolahan cabai ini merupakan salah satu dari sekian banyak inovasi yang dilakukan Pemkot Mojokerto dalam rangka pengendalian inflasi daerah khususnya untuk komoditas cabai rawit.

"Cabai ini fluktuasi harganya kan sering tidak terkendali, terkadang harganya melonjak berkali-kali lipat, terkadang juga anjlok," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Batu Terkait Stabilitas Pangan

Nah cara untuk meminimalisir dampak dari kenaikannya ini, perlu dilakukan sebuah inovasi-inovasi, salah satunya adalah dengan memberikan pengajaran kepada masyarakat bagaimana mengolah cabai itu ketika harganya rendah.

"Ini bagian dari antisipasi kita, jadi ketika memang harganya sudah tidak terkontrol, boleh di tempat lain berdampak tapi ditempat kita tidak berefek sama sekali," cetusnya.

Sementara itu, Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto,.Ani Wijaya mengatakan, pelatihan olahan cabai rawit ini digelar selama sehari dan diikuti 97 peserta dari unsur PKK, KWT serta 24 peracangan TPID. 

Baca Juga: Makin Eksis, Batik Kota Mojokerto Melenggang Lagi di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025

"Kita datangkan Chef Farikh dari Independent Chef Asociation (ICA) Koordinator Lamongan umtuk melatih peserta bagimana mengolah cabai rawit menjadi abon cabe, chili oil dan berbagai olahan sambel," jelasnya.

Ani juga menjelaskan, IPH Kota Mojokerto minggu pertama bulan September 2024 sebesar -1,67 persen dan cabai rawit sebagai komoditas dengan andil perubahan harga tertinggi sebesar -1,6909 persen.

"Harapannya, dengan pelatihan ini, Kota Mojokerto bisa lebih efektif lagi dalam meredam fluktuasi dan IPH khususnya dari komoditas cabe rawit," pungkasnya. Dwi

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU