SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Jujur saya menyebut Soeharto merupakan tokoh bangsa.
Saya nyatakan, Soeharto itu tokoh bangsa, tapi bukan pahlawan. Kalau pahlawan kan ada ketentuannya. Tidak ada boleh tercela atau segala macam.
Baca Juga: Pertanggungjawaban Politik dan Hukum Soeharto, Harus Tetap Ada
Menurut saya Soeharto adalah tokoh karena merupakan Presiden Republik Indonesia ke-2. Namun, ada masalah selama 32 tahun Soeharto menjabat.
Ada banyak catatan sejarah yang menyangkut dirinya, dan kemudian kita tahu dari mulai tahun '65, '66, 74, peristiwa tahun '80-an banyak sekali kalangan dari beragam latar belakang menjadi korban kekuasaan yang otoriteristik.
Karena masalah itu, saya menilai jika Soeharto menjadi Pahlawan Nasional, maka pemerintah abai terhadap catatan sejarah zaman Orde Baru.
Baca Juga: Layakkah Soeharto, Digelari Pahlawan Nasional
Ingat, kalau Soeharto dijadikan pahlawan, kita menjadi abai terhadap sejarah itu. Mengabaikan catatan dan kenyataan sejarah itu. Sehingga, bagi saya, sebagai sejarawan, Soeharto itu tokoh bangsa, tapi bukan pahlawan.
Sampai kini, menurut saya sudah banyak kajian akademis soal kepemimpinan Soeharto yang otoriter dan memakan banyak korban.
Ingat kebenaran yang diciptakan melalui ruang akademis mengenai kekuasaan seseorang, sudah banyak karya akademik bagaimana pada masa Soeharto ciri-cirinya seperti apa pemerintahannya. n rmc
Baca Juga: Dicap Guru Korupsi, Soeharto Diwacanakan Digelari Pahlawan Nasional
*) kata Bonnie kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Editor : Moch Ilham