SURABAYAPAGI.com, Madiun - Memasuki musim penghujan, sebanyak puluhan rumah di 4 kecamatan Kabupaten Madiun dilaporkan rusak akibat diterjang angin kencang. Banyak atap genteng yang berterbangan, sehingga akses jalan pun ditutup sementara.
"Rata-rata atap genteng berterbangan dan pagi ini kita mulai melakukan pembersihan membantu warga," tandas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, Jumat (01/11/2024)..
Baca Juga: Petani Madiun Merugi, Banyak Tomat Membusuk Dipicu Cuaca Ekstrem
Diketahui, empat kecamatan terdampak hujan dan angin kencang, kata Boby, yakni di Kecamatan Balerejo, Wungu, Dagangan dan Pilangkenceng. Kerusakan meliputi atap genteng berterbangan. Sedangkan untuk puluhan rumah yang dilaporkan rusak diketahui sebanyak 31 rumah.
"Terdapat empat kecamatan yang dilaporkan rumah warganya terdampak akibat angin kencang sore kemarin. Sekitar 31 rumah yang dilaporkan rusak," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, hujan angin yang melanda Madiun membuat pohon besar tumbang di Jalan Raya Surabaya-Madiun, tepatnya depan Kantor Kejari Madiun di Balerejo.
Baca Juga: Kekeringan, Warga di Lereng Gunung Wilis Rela Tempuh 5 Km Demi Air Bersih
Bencana angin kencang itu bermula saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi mulai pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB. Akibatnya menimbulkan kemacetan yang terjadi lantaran pohon tumbang.
Akhirnya untuk keselamatan pengguna jalan dan masyarakat sekitar, pihaknya pun menutup jalan untuk sementara. Adapun titik lokasi yang terdampak di antaranya seperti tampak di Jalan Slamet Riyadi, Kapten Saputro, Mundu, Sumatera, Sadewa, Bogowonto, Imam Bonjol, dan Sedoro.
Baca Juga: Disperta Catat Minat Tanam Tembakau di Madiun Naik, Capai 280 Hektar
“Bencana angin kencang itu juga menjadikan pohon tumbang menutup badan jalan raya Madiun-Surabaya,” kata Boby.
Sementara itu, tim BPBD bersama relawan dan Damkar Pemkab Madiun turun ke lokasi kejadian untuk memotong pohon yang tumbang agar akses jalan dapat segera dilalui kendaraan. Selain itu, tim juga mendata rumah warga yang terdampak bencana. md-02/dsy
Editor : Desy Ayu