SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Potensi bencana banjir dan tanah longsor pun muncul seiring mulai masuknya musim hujan. Tak terkecuali di Ponorogo, Jawa Timur. Namun, kali ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo menonaktifkan sementara EWS (early warning system) longsor dan banjir.
Sebanyak satu EWS longsor dan tiga EWS banjir rusak hingga baterai daya (aki) hilang sehingga harus segera gercep cepat (gercep) dilakukan perbaikan. "Ya, terpaksa kami ambil dulu. Karena tidak berfungsi, ada yang rusak ada yang accu-nya hilang, mungkin dicuri," ungkap Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ponorogo, Marsanto di Ponorogo, Selasa (05/11/2024).
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Akses di 6 Titik Wilayah Ponorogo Lumpuh Total
Pasalnya, keberadaan EWS disinyalir sangat penting untuk meminimalisir potensi risiko bencana. Karena, alat tersebut memberikan peringatan agar warga siaga menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
"Alat ini penting, karena memberikan peringatan dini ketika akan terjadi bencana dan dapat meminimalisir korban jiwa," tegasnya lagi.
Pihaknya juga menyebut kerusakan tersebut dikarenakan aki pada EWS tersebut telah usang. "Akinya soak, jadi alat tak dapat memberikan peringatan tatkala debit sungai meningkat melebihi batas aman," katanya.
Baca Juga: Mulai ‘Stop’ Distribusikan Air Bersih, BPBD Ponorogo Fokus ke Mitigasi Bencana
Diketahui, dari 12 EWS yang terpasang untuk mendeteksi tanah longsor satu di antaranya terpaksa dinonaktifkan. EWS yang dinonaktifkan sementara itu berada di Dusun Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.
"Terpaksa kita nonaktifkan karena aki sebagai daya listrik hilang, diduga dicuri," katanya.
Sedangkan untuk enam EWS banjir yang terpasang, tiga di antaranya butuh perbaikan, yakni EWS di Sungai Tempuran Mrican, Sungai Gendol Jabung dan Sungai Grenteng Balong.
Baca Juga: Atasi Masalah Kekeringan, BPBD Ponorogo Salurkan 1,2 Juta Liter Air Bersih
Lebih lanjut, Partisipasi warga dalam menjaga alat peringatan dini dan mematuhi prosedur keselamatan akan sangat membantu untuk mengurangi risiko bencana di wilayah mereka.
"Kami berharap warga ikut merawat dan menjaga, karena alat ini juga untuk keselamatan warga sekitar juga,”pungkasnya. pn-01/dsy
Editor : Desy Ayu