SURABAYAPAGI.COM, Malang - Kegiatan reses DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 juga digelar di desa-desa terpencil. Seperti yang dilakukan Dr Sri Untari Bisowarno yang menggelar reses di Desa Arjosari dan Arjo Wilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang.
Dua Desa tersebut terbilang sangat terpencil di Kabupaten Malang. Lokasinya ada di ujung paling selatan Kabupaten Malang sisi barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Jarak untuk menuju di dua desa itu antara 60 sampai 70 km dari pusat pemerintahan Malang. “Iya disini desa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Malang, tapi secara sosial disini masyarakatnya hidup rukun dan tenang,” ujar Sri Untari disela kegiatan reses di Balai Desa Arjosari, Kalipare, Kabupatan Malang, Sabtu 23/11/2024.
Baca Juga: Legislator Gerindra Desak Longsor Jalur Malang-Blitar Segera Diperbaiki
Perempuan yang menjabat Ketua Komisi E DPRD Jatim ini mengatakan masyarakat disini bukan tanpa permasalahan. Dengan wilayan yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, aspirasi masyarakat tentu tidak lepas dari urusan pertanian. Ada yang mengusulkan Sumur Bor hingga Alat Mesin Pertanian (Alsintan). “Aspirasi dari masyarakat disini yang paling banyak adalah urusan pertanian dan infrastruktur jalan,” ujar Untari.
Usulan adanya Sumur Bor Ini penting karena disini wilayah pertanian tadah hujan. Wajar jika mereka ingin ada sumur bor, agar bisa tetap menanam padi, jagung dan palawija lainnya yang membutuhkan air terus menerus. “Selamai ini mereka banyak menanam tebu yang tidak terlalu minta banyak air,” sebutnya.
Baca Juga: Komisi A DPRD Jatim Apresiasi Pilkada Serentak, Ajak Hormati Kepala Daerah Terpilih
Dengan adanya usulan Sumur Bor ini, Sri Untari akan segera menyampaikan ke Pemprov Jatim untuk segera direalisasikan. Meskipun dengan dengan waduk Karangkates akan tetapi daerah ini tidak ikut dialiri dan termasuk dataran tinggi. “Segera saya sampaikan ke Pemprov, bahwa disini daerah kering kalau tidak ada hujan. Karen ini perlu perhatian khusus,” tegas Ketua Umum Dekopin ini.
Daerah Kalipare ini, kata Untari dulunya adalah kawasan Hutan. Namun karena kebutuhan ekonomi masyarakat kini banyak ditanaman ladang tebu. Sayangnya, tebu ini tidak bisa menahan air sehingga ancaman potensi banjir bisa muncul. “Tugas kita bersama, Pemprov dan Pemkab untuk menghidupkanlagi hutan yang gundul dengan tanaman ekonomi yang menghasilkan untuk masyarakat dan cepat panen,” ucapnya.
Baca Juga: Fraksi Nasdem Ajak Peningkatan Kolaborasi Khofifah-Emil di Periode Kedua
Aspirasi lainnya yang disampaikan warga saat reses ini adalah pembangunan infrastruktur jalan akses desa. DImana di daerah tersebut terdapat jalan rusak akibat kontur tanahnya gerak. “Infrastruktur jalan ini penting untuk mobilitas ekonomi masyarakat, sehingga karena disini tanahnya grak maka perlu telaah infrastruktur model apa yang cocok dibangun di tanah gerak,” jelas Sekretaris PDI Perjuangan Jatim ini
Selain itu masyarakat di dua desa terpencil ini ternyata sangat mencintai kebudayaan tradisional. Mereka minta disediakan gamelan yang bisa dipakai latihan menari, nembang, panem kromo dan sejenisnya. “Insya Allah kami akan realisasikan satu set peralatan gamelan, untuk melestasikan kebudayaan dan mengenalkannya kepada generasi muda di desa,” pungkas Untari. rko
Editor : Redaksi