Program UHC Kurang Disosialisasikan, Jadi Bahan Diskusi KWG dan Dinkes Gresik

author M. Aidid Koresponden Gresik

- Pewarta

Jumat, 06 Des 2024 16:46 WIB

Program UHC Kurang Disosialisasikan, Jadi Bahan Diskusi KWG dan Dinkes Gresik

i

Suasana diskusi membahas kurang disosialisasikannya program UHC ke masyarakat, bertempat di Balai KWG, Jumat (6/12). SP/M Aidid

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis. Salah satunya melalui program Universal Health Coverage (UHC). 

Meski UHC sudah dilaunching sejak 1 Oktober 2022 lalu, namun hingga kini masih ada warga yang belum mengetahui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini. 

Baca Juga: Peringatan Hari AIDS Sedunia, Wabup Gresik Ajak Kolaborasi dan Perkuat Komitmen Cegah HIV/AIDS

Untuk itu, Dinas Kabupaten Gresik menggandeng Komunitas Wartawan Gresik (KWG) melakukan diskusi  bertema 'Peran Media dalam Memberikan Sosialisasi UHC ke Masyarakat' di Balai KWG, Jumat (6/12/2024). 

Hadir sebagai narasumber Ketua KWG Miftahul Arif dan jurnalis Syuhud Almanfaluty.

Dikatakan Miftahul Arif, pihaknya mengapresiasi adanya program UHC yang kini sudah mengcover 100 persen warga Gresik. Sehingga ketika ada warga yang sakit cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke puskesmas atau rumah sakit. 

Baca Juga: Komisi II DPRD Gresik Minta Pemkab Lebih Serius Tangani Sektor Perikanan dan Kelautan

"Program baik ini harus diketahui semua masyarakat. Untuk itu semua pihak harus bersama-sama menggencarkan sosialisasi," kata jurnalis TransTV dan Trans7 ini. 

Senada, Syuhud menyampaikan bahwa, kurang fahamnya masyarakat terkait UHC membuat mereka takut untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit rujukan. 

"Tak jarang warga lebih memilih memakai pembayaran secara mandiri atau umum ketika berobat," ucap Syuhud. 

Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Daerah, Lomba Bonsai di Gresik Libatkan 300 Peserta

Selain itu, di lapangan juga banyak ditemui warga yang terkendala berobat karena masih mempunyai tunggakan BPJS Mandiri. 

"Itu mereka diwajibkan membayar tunggakan terlebih dahulu. Padahal kebanyakan mereka orang kurang mampu," ujar Syuhud. grs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU