SURABAYAPAGI.com, Pacitan - Warga di Dusun Salam, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur sudah terbiasa dengan adanya fenomena tanah gerak yang berlangsung sejak 2019 yang meresahkan.
Pasalnya, fenomena tersebut semakin meluas hingga mengakibatkan kerusakan pada bagian lantai, serta dinding bangunan yang retak. Bahkan sebanyak delapan rumah di wilayah tersebut mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Ajukan Bantuan 80 Ribu Vaksin untuk Tekan Wabah PMK
"Tanah ini sudah bergerak sejak 2019, namun kerusakannya semakin meluas," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, Kamis (12/12/2024).
Menurut data BPBD Pacitan, hingga saat ini, delapan rumah warga terdampak tanah gerak. Rumah-rumah tersebut meliputi milik Sujito, Suryadi, Debi Maryanto, Sandiman, Tukiyat, Surani, Sugito, dan Susanto. Tanah gerak menyebabkan amblesnya bagian lantai rumah dan retaknya dinding bangunan.
Saat ini, fenomena tersebut sudah mendapatkan perhatian dari berbagai instansi terkait. Pemerintah setempat pun telah memberikan bantuan darurat, namun warga terpaksa mengungsi karena ancaman kerusakan yang lebih parah, apalagi dengan musim hujan yang masih berlangsung.
Baca Juga: Riyono Reses Bersama Komunitas Disabilitas di Pacitan
Sementara itu, menurut analisa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tanah yang terus bergerak membutuhkan penanganan lebih lanjut untuk mencegah kerusakan lebih besar.
"PVMBG merekomendasikan relokasi sebagai langkah terbaik agar warga dapat terhindar dari ancaman tanah gerak yang terus berlanjut," ujar Radite.
Dampak dari fenomena ini cukup signifikan bagi warga setempat. Berdasarkan data dari BPBD Pacitan, kerusakan pada rumah warga semakin parah setelah hujan deras yang berlangsung selama berjam-jam pada Selasa malam.
Baca Juga: Longsor di 9 Titik, BPBD: Akses Jalur Provinsi Pacitan-Wonogiri Ditutup
Sebagai informasi, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi memicu pergerakan tanah yang lebih besar, memperburuk risiko bagi warga yang tinggal di daerah tersebut. Warga yang terdampak berharap segera ada langkah konkret dari pemerintah untuk merelokasi mereka.
"Kami akan lakukan koordinasi terlebih dahulu terkait rencana relokasi. Diimbau kepada warga agar tetap waspada dan tidak panik menghadapi segala potensi bencana," terang Radite. pc-01/dsy
Editor : Desy Ayu