SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Politikus PDIP Aria Bima merespons soal KPK yang meyakini akan menang praperadilan melawan Sekjen PDIP Hasto Krisityanto di kasus Harun Masiku.
Aria Bima meminta agar KPK tidak membuat opini.
Baca Juga: Dialog Advokat Muda dan Saksi Ahli, Putusan Hari Ini
"Saya kira KPK tidak perlu membuat opini. Apalagi juru bicara. KPK laksanakan saja tahapan-tahapan hukumnya. Tidak membuat opini-opini ke masyarakat," kata Aria di GBK, Jakarta, Minggu (12/1/2025).
Ditengah debat itu, PDI Perjuangan menggelar acara Soekarno Run untuk memperingati HUT Partai ke-52 di kawasan GBK, Jakarta, Minggu (12/1). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengundang 'KPK' atau Kelompok Pemuja Koplo.
KPK Diminta Profesional
Aria mengatakan dikabulkan atau tidaknya praperadilan adalah keputusan hakim. Dirinya meminta agar KPK tidak mendahului hal tersebut.
"Yakin tidak adanya nanti ada di fakta peradilan. Yakin tidaknya nanti ada di keputusan hakim. Juga di jaksa. Juga kemudian di saksi maupun di pembela kami. Jadi saya berharap KPK bertindak secara profesional," ucap dia.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menyebut dirinya menghormati hak-hak dari KPK. Sejalan, kata dia, KPK juga harus menghormati hak dari Hasto.
"Kita hormati KPK. KPK juga menghormati hak-hak seorang Hasto untuk mengajukan peradilan. Karena itu adalah prosedur hukum. Nanti kalau KPK menang, kita hormati. Kalau Pak Hasto menang, kita hormati. Jadi kita tidak perlu membuat langkah-langkah opini yang berlebihan," ucapnya.
Tanggapan Direktur Penyidikan KPK
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengajukan gugatan praperadilan terkait status tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku. KPK yakin Hasto tidak akan menang praperadilan seperti pada kasus Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor atau Paman Birin.
Hal itu disampaikan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (10/1/2025) malam. Asep mengatakan Hasto sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut sebelum ditetapkan menjadi tersangka.
Baca Juga: Praperadilan Ajuan Sekjen PDIP, Makin Panas
"Jadi begini, perkara Pak HK ini merupakan pengembangan penyidikan dari perkaranya Pak Harun Masiku. Jadi, kalau pengembangan penyidikan itu tentunya sudah dilakukan pemanggilan yang bersangkutan (Hasto) sebagai saksi," kata Asep.
Asep mengatakan Paman Birin menang praperadilan sehingga status tersangkanya gugur karena belum dipanggil sebagai saksi sebelum penetapan tersangka. Sebab, kata Asep, perkara Paman Birin dimulai dari operasi tangkap tangan (OTT).
Sementara itu, dia mengatakan kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang menjerat Hasto merupakan pengembangan perkara. Dia mengatakan pemeriksaan calon tersangka sampai saksi lain sudah dilakukan.
"Kemudian, saksi-saksi yang lain sudah dipanggil juga," ujarnya.
Meski demikian, Asep mengatakan tim Biro Hukum KPK tetap akan bersiap menghadapi praperadilan Hasto. Diketahui, gugatan praperadilan Hasto diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (10/1).
'KPK' Koplo Bermain Musik
Baca Juga: Japto, tak Bereaksi Rumahnya Digeledah
PDI Perjuangan menggelar acara Soekarno Run untuk memperingati HUT Partai ke-52 di kawasan GBK, Jakarta. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan mengundang 'KPK' atau Kelompok Pemuja Koplo dalam acara tersebut.
"Hari ini kami sengaja mengundang KPK, Kelompok Pemuja Koplo. Tapi kalau saya adalah Kelompok Pemuja Keadilan," kata Hasto di GBK, Jakarta, Minggu (12/1/2025).
Hasto juga terlihat sempat naik panggung ketika 'KPK' sedang memainkan musik. Dia terlihat asyik berjoget dari atas panggung.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan ada 10 ribu peserta yang didominasi anak muda yang hadir dalam acara tersebut. Dengan adanya acara tersebut, dia berharap anak-anak muda yang ada dapat berdiri di atas kaki sendiri.
"Hari ini seluruh sayap partai mengadakan kegiatan untuk merayakan HUT tersebut, dengan Soekarno Run Anniversary. Dengan tema Berlari di Atas Kaki Sendiri," kata dia.
"Dan Alhamdulillah jumlah peserta luar biasa 10 ribu, menunjukkan antusiasme anak-anak muda," tambahnya. n jk/erc/rmc
Editor : Moch Ilham