Donald Trump, Dikelilingi Bos Jagat Teknologi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 21 Jan 2025 20:32 WIB

Donald Trump, Dikelilingi Bos Jagat Teknologi

Juga Miliarder Kasino, Adelson, yang Lahir di Israel Jadi Pendukung Setiap Suami Melania

 

Baca Juga: Melania Trump, Berbusana Seperti Janda Mafia

SURABAYAPAGI.COM, Washington DC - Upacara pelantikan kedua Donald Trump digelar hari Senin, 20 Januari 2025 pukul 12 siang waktu setempat.

Dan menurut zona waktu di Indonesia, pelantikan suami Melania Trump, jatuh pada pukul 00.00 WIB di hari Selasa, 21 Januari 2025.

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat JD Vance juga telah membacakan sumpah jabatan. Keduanya pun kini resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS.

Dilansir CNN, Senin (20/1/2025), pelantikan Trump dan JD Vance digelar di dalam Gedung Capitol AS, Washington DC. JD Vance lebih dulu diambil sumpah jabatannya oleh Hakim Agung Brett Kavanaugh.

Kemudian, tiba giliran Trump mengucapkan sumpah. Ketua Mahkamah Agung John Roberts akan mengambil sumpah Trump.

 

Beri Donasi USD 1 juta

Saat pelantikan, bos jagat teknologi hadir. Mereka, Elon Musk, dan Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg. Fenomena apa?

Padahal Mark Zuckerberg dulu kerap berseteru dengan Donald Trump, tapi kini ceritanya sudah berbeda.

Pendiri Facebook itu menghadiri pelantikan Trump, memberi donasi USD 1 juta untuk acara itu, dan kebijakan-kebijakan barunya mengarah untuk memuaskan Trump.

Zuck baru saja mengumumkan tidak lagi memakai pemeriksa fakta untuk konten di Facebook dan Instagram. Langkah itu dinilai agar suara kaum konservatif pendukung Trump semakin leluasa tayang di media sosial.

Memang sudah ada tanda-tanda Zuckerberg yang dulu cenderung sayap kiri, menjadi sayap kanan dan mendukung Trump. Juli silam, Zuckerberg memuji aksi Trump yang mengangkat tangan usai ditembak. "Itu adalah salah satu aksi paling badass yang pernah saya lihat," cetusnya kala itu.

 

Zuckerberg Kritik Joe Biden

Di bulan yang sama, dikutip detikINET dari NBC, Selasa (21/1/2025) Meta menghapus pembatasan akun Trump di Facebook dan Instagram, yang dilakukan usai kerusuhan di US Capitol pada awal tahun 2021. Lalu Agustus 2024, Zuckerberg mengkritik pemerintahan Joe Biden karena dinilai menekan perusahaannya menyensor konten terkait pandemi Corona.

Setelah Pilpres AS di November 2024 dimenangkan oleh Trump, Zuck langsung mengucapkan selamat. Bulan silam, Meta berdonasi sebesar USD 1 juta untuk pelantikan Trump.

Tak cukup sampai di situ, minggu lalu Zuckerberg mempromosikan kader Partai Rerpublik, Joe Kaplan, menjadi Meta's Head of Global Policiy. Dana White, teman lama Trump, juga diangkat sebagai salah satu Dewan Direksi Meta.

Begitu cepatnya Zuckerberg beralih ke Trump mengejutkan para pakar. "Pengumuman Zuck adalah sebuah sembah sujud ke Trump dan usaha untuk mengejar Elon Musk," kata seorang pakar disinformasi, Nina Jankowicz.

 

Zuckerberg Tidak Partisan

Menurut sumber Meta, sebenarnya Zuckerberg tidak partisan. "Mark adalah eksekutif yang sangat di tengah, dia tidak partisan ke manapun. Tapi dia punya kader profesional dan eksekutif yang Republikan di perusahaan," katanya.

Baca Juga: Para Pemimpin Teknologi Dunia, Dimanjakan Donald Trump

Di masa silam, Zuckerberg lebih dekat ke Partai Demokrat. Barack Obama misalnya, pernah mengunjungi kantor Facebook. Namun dia memang pernah berdonasi pada politisi Demokrat maupun Republik. Para bos jagat teknologi hadir duduk berdampingan.

Menurut laporan, Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg , duduk berdampingan menyaksikan pelantikan Trump, di dekat para anggota kabinet. Mereka belakangan semakin dekat dengan Trump, terutama Elon Musk yang mendukung Trump dengan dana kampanye maupun melalui media sosial.

 

Elon Musk, Donor Terbesar Trump

Musk adalah donor terbesar Trump di Pilpres 2024, dengan total uang yang diberikannya sekitar seperempat miliar dolar. Trump mengumumkan Elon Musk akan memimpin Department of Government Efficiency untuk efisiensi pemerintahannya.

Bezos, pemilik Amazon dan media Washington Post, tiba-tiba memblokir jurnalis Post untuk mendukung kandidat presiden, sesaat sebelum surat kabar itu mengumumkan dukungannya terhadap Kamala Harris. Ini berarti Bezos mendukung Trump.

Langkah tersebut sempat memicu kemarahan, yang menyebabkan pengunduran diri para wartawan dan kerugian dramatis dalam langganan Washington Post. Amazon kemudian menyumbangkan USD 1 juta untuk dana pelantikan Trump, seperti yang dilakukan Meta.

Zuckerberg, CEO Meta, mengumumkan minggu lalu akan menyingkirkan program pemeriksaan di media sosialnya dan meningkatkan lebih banyak konten politik. Aksi itu dipandang memfasilitasi komentar yang lebih konservatif dan tunduk pada argumen Trump bahwa pihak sayap kanan disensor di media sosial.

 

Hadiah Makan Malam

Dikutip dari Guardian, Zuckerberg juga akan menjadi tuan rumah resepsi bersama dengan donatur besar Partai Republik Miriam Adelson untuk merayakan pelantikan Trump.

Baca Juga: Prabowo Pede, 5 tahun Lagi, RI Berswasembada Pangan

Beberapa pentolan teknologi lain kini juga mendukung Trump. CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan bulan lalu akan memberikan sumbangan pribadi USD 1 juta untuk dana pelantikan Trump.

Para donatur yang dermawan untuk komite pelantikan akan diberi hadiah makan malam bersama presiden terpilih dan istrinya, Melania Trump, sebelum upacara dan setelah mereka kembali ke Gedung Putih.

Dukungan tiba-tiba dari orang-orang terkaya di planet ini telah menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran bahwa mereka mungkin memiliki motif tersembunyi. Menurut analisis Institute on Taxation and Economic Policy (ITEP), usulan kebijakan ekonomi Trump akan memotong pajak untuk 5% orang Amerika terkaya.

Hadirnya para konglomerat dunia ini menandakan dukungan terhadap Trump. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Elon Musk. Orang terkaya dunia itu memang diketahui telah memberikan dukungan terhadap Trump sejak masa kampanye.

Sehari sebelum pelantikan Trump, mengumumkan keputusan mengejutkan yakni mengizinkan layanan TikTok aktif kembali di AS.

 

Ada Miliarder Kasino

Shou Zi Chew, direktur utama (CEO) TikTok sejak tahun 2021, pun diketahui telah mengucapkan terima kasih kepada Trump atas keputusannya menguasai 50 persen saham TikTok. Kepemilikan saham ini melalui kerja sama usaha patungan atau joint venture.

Miliarder kasino, Adelson, juga telah menjadi pendukung Trump. Lahir di Israel, Adelson dan suaminya Sheldon merupakan pendukung penting dalam kemenangan presiden pertama Trump.

Ada juga Mukesh Ambani. Ambani merupakan pimpinan Reliance Industries (RELI.NS). Orang terkaya di India terpotret menghadiri pelantikan Trump.

Termasuk CEO LVMH Bernard Arnault hadir bersama istrinya Helene Mercier dan dua anaknya, Delphine Arnault dan Alexandre Arnault. Keluarga Arnault adalah keluarga terkaya di Prancis, dengan kepemilikan di LVMH senilai sekitar US$ 200 miliar. n ap/afp/cnn/dn/int/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU