Donald Trump, Rekatkan Dunia Teknologi dan Politik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Jan 2025 20:06 WIB

Donald Trump, Rekatkan Dunia Teknologi dan Politik

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, memang lihai. Saat pelantikan, ia undang bos bos jagat teknologi yang kaya raya. Dan mereka hadir.

Mereka adalah Mark Zuckerberg, Elon Musk, dan Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Contempt of Court, Cabut "Nyawa" Dua Advokat

 Fenomena apa?

Padahal Mark Zuckerberg dulu kerap berseteru dengan Donald Trump, tapi kini ceritanya sudah berbeda.

Pendiri Facebook itu menghadiri pelantikan Trump, memberi donasi USD 1 juta untuk acara itu, dan kebijakan-kebijakan barunya mengarah untuk memuaskan Trump.

Zuck baru saja mengumumkan tidak lagi memakai pemeriksa fakta untuk konten di Facebook dan Instagram. Langkah itu dinilai agar suara kaum konservatif pendukung Trump semakin leluasa tayang di media sosial.

Memang sudah ada tanda-tanda Zuckerberg yang dulu cenderung sayap kiri, menjadi sayap kanan dan mendukung Trump. Juli silam, Zuckerberg memuji aksi Trump yang mengangkat tangan usai ditembak. "Itu adalah salah satu aksi paling badass yang pernah saya lihat," cetusnya kala itu.

 

***

 

Akal sehat saya terkesima saat lihat di TV, beberapa tokoh terkemuka di dunia teknologi, termasuk Elon Musk, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Sundar Pichai, Sam Altman, dan Tim Cook, hadir dalam pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kehadiran mereka jelas menjadi sorotan utama. Ini menandai momen penting dalam hubungan antara dunia teknologi dan politik.

Akal sehat saya mengamati memang ada perkembangan teknologi digital dan internet. Teknologi ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia politik. Saya pun mengakui di era digital sekarang telah membawa perubahan fundamental dalam cara politik dilakukan, baik oleh pemerintah, partai politik, maupun masyarakat secara umum.

Dalam konteks ini, saya anggap penting dalam memahami dampak dan tantangan yang dihadapi politik di era digital. Termasuk peluang untuk memperkuat partisipasi politik dan demokrasi.

Menariknya, dalam pelantikan Trump, para miliarder teknologi dunia itu duduk di barisan depan, mendahului figur-figur politik.

Elon Musk, Jeff Bezos, dan Sundar Pichai terlihat berada di posisi strategis di dekat podium Capitol

Baca Juga: Tebak "Raja Kecil" Gunakan Logika dan Imajinasi, Bahlil…?

Pengaturan ini bisa dianggap simbolis, menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh teknologi kini dipandang sebagai pemangku kepentingan utama dalam pemerintahan, bukan sekadar pemimpin industri.

Apalagi, sebagian besar dari mereka sebelumnya dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Trump selama masa jabatan pertamanya.

Namun, kehadiran mereka kali ini mencerminkan perubahan pendekatan yang lebih kolaboratif.

Elon Musk, misalnya, kini menjadi sekutu dekat Trump, berkontribusi besar pada kampanyenya dan diangkat memimpin dewan pemerintah baru yang berfokus pada efisiensi.

Menurut laporan, Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg hadir dan duduk berdampingan menyaksikan pelantikan Trump, di dekat para anggota kabinet. Mereka belakangan semakin dekat dengan Trump, terutama Elon Musk yang mendukung Trump dengan dana kampanye maupun melalui media sosial.

Musk adalah donor terbesar Trump di Pilpres 2024, dengan total uang yang diberikannya sekitar seperempat miliar dolar. Trump mengumumkan Elon Musk akan memimpin Department of Government Efficiency untuk efisiensi pemerintahannya.

Bezos, pemilik Amazon dan media Washington Post, tiba-tiba memblokir jurnalis Post untuk mendukung kandidat presiden, sesaat sebelum surat kabar itu mengumumkan dukungannya terhadap Kamala Harris. Ini berarti Bezos mendukung Trump.

Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia untuk tahun 2024. Seperti tahun-tahun sebelumnya, daftar ini didominasi oleh pengusaha teknologi dan investor berpengalaman.

Baca Juga: Modus Simpan Uang ala Zarof, Diduga Kerjaan Pejabat

Setiap tahun, Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia, yang selalu menjadi sorotan. Bukan hanya sekadar angka kekayaan, daftar ini mencerminkan dinamika industri global, inovasi, dan keberhasilan bisnis dari berbagai sektor.

Tahun ini, nama-nama besar seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg tetap berada di jajaran teratas, menunjukkan dominasi sektor teknologi dalam menciptakan kekayaan luar biasa.

Nvidia yang sebelumnya fokus merancang chip gaming, kini memproduksi chip AI yang laris manis. Menurut data Companies Market Cap, Nvidia berada di urutan kedua perusahaan paling bernilai di dunua dengan kapitalisasi pasar USD 3.399 triliun, hanya kalah dari Apple.

Jensen Huang, selaku CEO dan pendiri Nvidia mencatat peningkatan laba yang signifikan akibat popularitas AI. Dilihat dari daftar Forbes Real-Time Bilionaires, kekayaannya di atas kertas ditaksir nyaris Rp 2.000 triliun.

Jensen dikenal sebagai sosok yang eksentrik dengan ciri khasnya mengenakan jaket kulit. Pria kelahiran Taiwan yang berusia 61 tahun ini juga sering menyampaikan opini-opini yang memotivasi generasi muda.

Momen ini dianggap sebagai peluang besar untuk menjalin kerja sama antara pemerintah dan industri teknologi di masa depan.

Kehadiran para pemimpin teknologi di pelantikan Donald Trump tahun 2025 menandai babak baru dalam sejarah politik Amerika Serikat. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU