RI Baru Nomor 2, Dilirik Bos Digital

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 31 Jan 2025 20:23 WIB

RI Baru Nomor 2, Dilirik Bos Digital

i

Menteri Komdigi Meutya Hafid, saat memaparkan arah kebijakan transformasi digital Indonesia dalam tahun 2025, yang investasi digital mengalami peningkatan hingga USD 21,9 Miliar.

Indonesia Bawahi Brasil, Prancis dan Inggris Raya 

 

Baca Juga: Menkomdigi Monitor Aplikasi Koin Jagat

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menjadi tujuan investasi digital terbesar kedua di Asean.

Meutya menyampaikan  hal ini tidak sesuai target keinginan pemerintah yang menginginkan menjadi yang pertama. "Indonesia saat ini merupakan tujuan investasi digital terbesar kedua di ASEAN. Ini memang belum sesuai target kita," kata Meutya di Hotel The Westin Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Meutya menyampaikan posisi investasi digital Indonesia mencapai US$ 21,9 miliar. Posisi ini masih didominasi Indonesia di sektor e-commerce yang menyumbang 40% pangsa pasar ASEAN dengan nilai US$ 77 miliar pada 2023.

Dengan menyadari potensi yang besar tersebut, Meutya menyampaikan bahwa Indonesia perlu memperkuat proses transformasi digital agar bisa lebih bermakna untuk kedaulatan dan kemandirian digital di Indonesia.

Melalui tiga fokus yakni inklusif, memperdayakan dan dipercaya. Meutya menyampaikan bahwa prinsip inklusif tidak terbatas pada pemerataan akses internet yang merata saja tapi juga mendengarkan kepentingan partisipasi masyarakat.

Kemudian prinsip memperdayakan, ia menjelaskan prinsip ini menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Yang terakhir, prinsip percaya dan berdaulat yakni menciptakan teknologi yang aman, produktif, dan juga mandiri," katanya.

Meutya mengatakan tahun 2025 menjadi momentum penting dalam menyiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi 2030, di mana 68% populasi berada dalam usia produktif.

Baca Juga: PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terima Penghargaan di Ajang Digital Banking Awards 2024

"Ini peluang besar. Kita harus memastikan generasi muda siap bersaing secara global dengan 9 juta talenta digital yang kompeten," tambahnya.

Intenational Monetary Fund (IMF) menempatkan Indonesia dalam 10 besar negara dengan capaian produk domestik bruto (PDB) per kapita pada tahun 2024. Indonesia menempati posisi ketujuh dengan PDB sebesar US$ 4,98 triliun.

PDB tersebut disusun berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP), yakni teori ekonomi yang menjelaskan nilai tukar mata uang dan kemampuan berbelanja suatu negara. Adapun posisi pertama ditempati China dengan PBD sebesar US$ 39,44 triliun.

Di posisi kedua, bertengger Amerika Serikat (AS) dengan PBD senilai US$ 30,34 triliun. Kemudian India US$ 17,36 triliun di posisi ketiga. Sementara Rusia berada di posisi keempat dengan PDB sebesar US$ 7,13 triliun. Selanjutnya Jepang dengan PDB US$ 6,77 triliun.

 

Baca Juga: Cara Sales Automation Mengubah Proses Penjualan dalam Bisnis Modern

Indonesia Diatas Brasil Prancis

Di bawah Indonesia, Brasil dengan PDB US$ 4,89 triliun di posisi kedelapan. Selanjutnya Prancis dengan PDB sebesar US$ 4,49 triliun dan United Kingdom (UK) sebesar US$ 4,42 triliun di posisi kesepuluh.

Berdasarkan World Economic Outlook (WEO) IMF yang dirilis beberapa waktu lalu, PDB Indonesia juga diproyeksikan tumbuh pada tahun 2025 sebesar 5,1%. Akan tetapi, data IMF menunjukkan stagnasi ekonomi Indonesia di tahun 2026 yakni di angka 5,1%.

Dalam laporan WEO, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% pada tahun 2025 dan 2026, di bawah rata-rata historis sebesar 3,7%. Perkiraan untuk tahun 2025 secara umum tidak berubah dari perkiraan pada Oktober 2024. n ec/ap/int/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU