Jokowi Minta Luhut Siapkan Stress Test untuk Hadapi Perfect Storm

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Okt 2022 16:33 WIB

Jokowi Minta Luhut Siapkan Stress Test untuk Hadapi Perfect Storm

i

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan skenario terburuk. Skenario terburuk ini untuk menghadapi perfect storm yakni ketidakpastian ekonomi dunia dengan ancaman perang nuklir.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bahwa presiden telah memberikan perintah untuk melakukan stress test untuk menghadapi ancaman resesi global pada 2023.

Baca Juga: Franz Magnis: Presiden Gunakan Kekuasaannya Untungkan Beberapa Pihak, Sama Seperti Mafia

"Presiden sudah perintahkan kemarin untuk melakukan stress test. Dicek, kalau ada skenario begini, skenario begini, apa yang terjadi, bagaimana ekonomi kita masih bisa tidak, untuk juga melakukan seperti tadi masalah pangan, diimbau semua tadi pemerintah daerah, ya seperti perang rakyat semesta saya sebut tentara," kata Luhut dalam acara Investor Daily Summit 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan Indonesia akan diterpa badai yang hebat atau perfect storm yakni ketidakpastian ekonomi dunia dengan kemungkinan situasi terburuk (perang nuklir) semakin meningkat.

Kondisi tersebut terjadi karena adanya tiga permasalahan secara bersamaan, yaitu ancaman inflasi tinggi termasuk beberapa negara maju, resesi baik teknis maupun efektif, dan ketidakpastian akibat kondisi geopolitik.

Dengan situasi ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian itu, Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk. Stress test dilakukan pada berbagai skenario untuk mengidentifikasi risiko yang dapat menjadi titik lemah perekonomian Indonesia dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Baca Juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Menurut Luhut, kondisi perfect storm bisa terjadi pada negara manapun di dunia. Apalagi kata dia dengan situasi perang Rusia-Ukraina yang tidak tampak akan berakhir. Ia menilai hal itu akan semakin memanas. Tidak hanya itu, Luhut juga khawatir dampaknya membuat krisis pangan dan energi berlangsung lebih lama.

"Kalau sampai ada limited dan nuclear war, itu sudah sangat berbahaya karena kalau orang sudah terdesak, bukan tidak mungkin dia melakukan apa saja," ujarnya.

Selain itu, Luhut juga mengingatkan meski kondisi ekonomi mulai membaik dan pulih, Indonesia tetap harus berhati-hati.

Baca Juga: Jokowi tak Mau Berkomentar Dituding Intervensi Dibalik Pencalonan Gibran

"Kita beruntung, sekali lagi, ekonomi kita pada posisi yang sangat baik. Tapi, anything could happen (semua bisa terjadi) kalau kita juga tidak hati-hati. Jadi, saya senang sekali bahwa kami kompak sekali menghadapi itu," katanya.

Luhut juga memastikan bahwa Indonesia masih jauh dari ancaman masuk jurang resesi. Kendati demikian, ia kembali mengingatkan, Indonesia tidak boleh jemawa.

"Kemarin Ibu Menkeu sudah menyampaikan bahwa sudah ada 28 negara yang antre masuk di IMF. Kita jauh dari itu, kita mungkin salah satu negara yang terbaik pada hari ini, tapi sekali lagi, kita tidak boleh jemawa di situ. Karena ya apa saja dalam enam bulan ini bisa terjadi," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU