Home / Pilpres 2019 : Ramalan Pakar Feng Shui, Jokowi Diimbangi Prabowo

Pilpres Memanas, Tetap Optimis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Feb 2019 08:53 WIB

Pilpres Memanas, Tetap Optimis

Firman Rachman - Prila Sherly Tim Wartawan Surabaya Pagi Tahun Baru Imlek 2570 yang jatuh pada Selasa (5/2/2019) besok, bakal dirayakan warga keturunan Tionghoa. Sejumlah ahli feng shui memprediksi situasi sosial-politik di tahun babi ini. Mengingat dua capres, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bakal bertarung memperebutkan kursi Presiden RI pada 17 April 2019. Lantaran situasi politik memanas, kondisi ekonomi dikhawatirkan menjadi lesu. Lalu bagaimanakah ramalan di tahun ini dari kaca mata feng shui? ------ Banyak orang yang bertanya-tanya, Pilpres 2019 akan dimenangkan Jokowi atau Prabowo Subianto? Menurut kalender China, Jokowi diketahui memiliki shio kerbau karena lahir pada tahun 1961. Sedangkan Prabowo yang lahir tahun 1951 bershio kelinci. Pakar feng shui asal Surabaya, Suhu Haryanto dalam terawangan dan hitung-hitungan yang dilakukannya, bahwa kedua capres punya peluang sama. Namun, Jokowi disebut memiliki kans lebih besar. Nasib peruntungan dua capres dengan parameter hari bulan dan tahunnya, kelihatan sekali Pak Jokowi pada posisi netral. Dalam artian tidak ada gangguan cukup parah pada tahun 2019 ini, kata Suhu Haryanto kepada Surabaya Pagi, Minggu (3/2/2019). Meski begitu, Suhu Haryanto mengingatkan agar capres nomor 01 ini mesti waspada. Sebab di dalam tubuh pendukungnya itu terdapat orang-orang atau kelompok yang hanya membonceng ketenaran saja. Sewaktu-waktu bisa mengkhianatinya. Ini bahaya yang terpendam di dalam diri Jokowi, sebut dia. Sedang capres Prabowo, lanjut Suhu Haryanto, walau peruntungan tidak sebaik Jokowi, tetapi kekuatan nasibnya masih bisa mengimbangi lawannya. Cuma, menurut dia, banyak bintang naas sedang menaungi shio kelinci pada 2019 ini. Seperti Bai hu, yakni bencana mendadak dan terluka. Lalu, Tian sha (kecelakaan), di sha atau sulit dapat bantuan. Yang paling berat adalah bao bai, kalau punya rencana bisa gagal, paparnya. Ia meramal Pilpres 2019 akan diwarnai dengan peristiwa yang cukup panas. Ini terlihat pada diagram kotak lo shu bintan 9 masuk di tempat kotak rumah bintang 6 di posisi barat laut. Ini gambaran dari api masuk ke logam, api membakar logam dalam feng shui diistilahkan membakar gerbang langit. Jadi Pilpres ini nanti pertarungannya cukup panas sekali dan dikhawatirkan timbulnya chaos. Yang dipakai sebagai penyulutnya adalah unsur agama-agama didholimi dan fitnah-fitnah agama yang bakal beredar, ungkap Suhu Haryanto. **foto** Ekonomi Stagnan Lalu, bagaimana kondisi ekonominya? Ekonomi cenderung macet tidak bisa bergerak. Bintang rejeki atau bintang 8 ada di posisi tengah kotak. Ibaratnya terkotak atau terpenjara sehinnga bintang rejeki yang harusnya bisa bergerak tapi terperangkap di tengah tengah. Jadi ekonomi di 2019 ini bisa stagnan, prediksi dia. Untuk itu, ia tak heran jika pengusaha akan bertahan. Dalam arti tidak ekspansi atau membuka usaha baru. Karena tahun 2019 babi unsurnya sendiri air dan dibarengi dengan unsur tanah, juga gabungan kedua unsur tersebut adalah kayu, maka air akan menggerogoti tanah. Sedang tanah disedot oleh kayu. Sementara logam adalah unsur yang mendapat keuntungan dari tanah dan kayu. Unsur api justru yang kepayahan karena dukung tanah dan masih dimatikan oleh air atau babi, beber suhu Haryanto. Dari situ bisa disimpulkan, bisnis yang mencorong adalah unsur logam. Bisnis sedang atau biasa yang ada unsur tanah, air, kayu. Sedang bisnis yang redup adalah api, lanjut dia. Menurut Suhu Haryanto, dengan melihat potensi kekuatan masing-masing unsur itu bisa mengatur langkah strategis penanggulangannya. Contoh bisnis api seperti restoran dan dunia entertainment yang redup, mereka bisa menjual program-program diskon besar-besaran atau mengadakan event-event yang memancing minat pelanggan, sarannya. Pemenang Pilpres Hal senada diungkapkan Suhu Yo, pakar feng shui lainnya. Menurutnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi -Maruf Amin akan diuntungkan di tahun babi tanah (2019) ini. Ia menjelaskan, baik shio yang dimiliki Jokowi yakni kerbau emas dan Maruf, kambing air memiliki sinergi yang baik. "Shio kerbau emas, kebanyakan memang presiden Indonesia itu memiliki shio kerbau seperti Susilo Bambang Yudhuyono dan Bung Karno," ungkap Suhu Yo, Minggu (3/2). Shio kerbau adalah shio kedua dari 12 baris shio. Tapi shio kerbau adalah shio yang besar pertama. "Jadi Jokowi memiliki peluang yang sangat besar dalam Pilpres," katanya. Begitu juga dengan Maruf, di tahun babi tanah ini shio kambing air cenderung memiliki keberuntungan yang baik. "Sehingga, secara tidak langsung Maruf bisa membawa keberuntungan bagi Jokoei untuk menjadi Presiden kedua kalinya," lanjut dia. Belum lagi, unsur emas Jokowi mempunyai hubungan baik dengan unsur air yang dimiliki Maruf. "Keduanya punya keterkaitan yang harmonis membuat Pilpres dimenangkan 87%," ramal Suhu Yo. Sementara, untuk pasangan 02 Prabowo-Sandianga Uno, Suhu Yo berpendapat peluang menang Pilpres memang ada. Sebab, shio Parabowo yang kelinci emas juga termasuk dalam shio yang beruntung di 2019 ini. "Tahun 2019 shio yang beruntung adalah kelinci dan kambing. Shio yang kurang beruntung adalah monyet dan ular," tukas dia. Sehingga Prabowo dinilai, 2019 mempunyi peluang untuk jadi Presiden. Hanya saja, perlu wakil presiden yang bershio besar untuk mendukungnya menjadi presiden seperti macan, naga, atau kerbau. Kalau tidak, maka peluang untuk jadi Presiden berkurang atau tidak. Sementara Sandiaga yang bershio ayam api di 2019 ini dinilai biasa saja. "Ayam di tahun ini tidak naas tapi juga tidak beruntung," katanya. Apalagi jika dilihat secara shio Parabowo dan Sandiaga cenderung tidak harmonis, karena unsur api yang dimiliki Sandiaga hanya akan padan dengan unsur tanah. "Kelinci logam akan didera oleh penyakit, ayam logam didera akan kesulitan. Keuangan membuat hubungan ini berjalan masing-masing tidak ada kecocokan," tutur dia. Pelaku Usaha Optimis Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi, yakin pusat pembelanjaan tak terpengaruh tahun politik. Ia pusat pembelanjaan mampu tumbuh 10-15 persen di tahun 2019 ini. Faktor pesta demokrasi justru dianggap membawa berkah bagi kinerja retailer. "Selama stabilitas keamanannya bisa dipertahankan sampai usai Pemilu, kami tetap optimistis tetap akan tumbuh," ujar Sutandi, yang juga direksi PT Pakuwon Jati ini, Minggu (3/2/2019). Baginya, momen Pemilu 2019 justru perputaran uang semakin banyak. Daya beli masyarakat cukup tinggi. Sehingga, bukan tidak mungkin pertumbuhan mall lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya berada di level 8-9 persen. Masih menurut Sutandi, selain prediksi perputaran uang yang bertambah di pemilu, pertumbuhan mall juga didorong dengan pengembangan pusat pembelanjaan. Ia mencatat sepanjang 2019 setidaknya ada beberapa yang melebarkan sayapnya. Seperti perluasan Pakuwon Mall 3 yang rencananya akan mulai beroperasi pada September 2019. Sedang perluasan Galaxy Mall 3 yang rencananya akan mulai beroperasi pada Februari 2019. "Masyarakat sekarang cenderung makan di rumah bersama keluarga, rapat di luar. Itu dinilai turut menyuburkan pertumbuhan bisnis Food and Beverage di Surabaya," bebernya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU