Terlalu Sering Duduk Bisa Sebabkan Inkontinensia Urine

surabayapagi.com
 Inkontinensia Urine berpeluang dialami orang dewasa akhir.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Semakin bertambahnya usia, seringkali lansia mudah lelah hingga mengalami berbagai macam resiko terkena penyakit, seperti salah satunya jenis inkontinensia urine yang tidak disadari sering dijumpai pada lanjut usia. Inkontinensia urine merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menahan keluarnya urine.

Sekitar 25-35 persen orang dewasa akhir akan mengalami inkontinensia urine di dalam hidup mereka. Seringnya buang air kecil yang tidak disadari dapat menyebabkan daerah intim rentan timbulnya jamur candida albians, sehingga menjadi lembab, gatal dan berbau tidak enak. Tentu, hal ini dapat menyebabkan kualitas hidup menurun.

Baca juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji

Semakin bertambahnya usia, lansia yang jarang beraktivitas dan berolahraga dapat menyebabkan beberapa resiko penyakit, hingga melemahnya otot perut hingga dasar panggul. Duduk dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan sakit leher dan tulang belakang.

Baca juga: Unusa Gandeng Dinkes Jatim hingga UNICEF Turunkan Angka Remaja Putri Penderita Anemia

Hal ini disebabkan duduk dalam waktu lama dapat menimbulkan risiko pada ginjal yang menjadi penyebab sering buang air kecil. Karena tidak adanya aktivitas fisik dapat mengendalikan tekanan darah dan metabolisme glukosa yang menjadi dua faktor yang berhubungan dengan ginjal.

Seperti yang dialami oleh para lansia yang dalam kondisi tirah baring, duduk terlalu lama dapat mengurangi aktivitas otot khususnya otot besar pada kaki dan punggung. Hal ini menurunkan kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dan mengenyahkan lemak-lemak berbahaya dalam darah.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Lakukan Giat Fogging di Beberapa Sekolah

Menurut dr Madhuri Reddy dari Hebrew Rehabilititation Center Boston AS, untuk menghindari terjadinya luka baring atau luka duduk pada lansia harus memperhatikan kebersihan pasien dengan selalu mengganti seprai dan selimut, agar bakteri dan jamur yang dapat memicu kerusakan kulit tidak berkembang di tempat pasien berbaring.hlt/pps 

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru