Okupansi Hotel Diproyeksikan Meningkat 10 Persen saat Libur Lebaran

surabayapagi.com
Ilustrasi. Salah satu hotel di Indonesia. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Tingkat keterisian atau okupansi hotel diproyeksikan meningkat 10 persen tahun ini. Hal itu disebabkan adanya lonjakan pergerakan masyarakat menjelang libur Lebaran 2024.

"Lebaran menjadi menggembirakan bagi industri pariwisata. Kita lihat dalam industri pariwisata tahun ini tingkat hunian hotel berpotensi naik sampai 10 persen pada libur Lebaran 2024, terbanyak H+2," ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizky Handayani, Selasa (02/04/2024).

Baca juga: Momentum Libur Sekolah dan Tahun Baru, Reservasi Hotel Naik 50 Persen

Selain itu, peningkatan ini juga didorong karena penyedia akomodasi perhotelan memberikan tawaran menarik berupa paket diskon kepada calon pelanggan atau tamu hotel. 

"Penyedia akomodasi meningkatkan dan memperbaiki fasilitas, serta menyiapkan paket diskon demi memberi pengalaman menginap terbaik pada tamu. Ini sangat menggairahkan baik calon wisatawan maupun industri itu sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga meyakini permintaan sewa kamar hotel di berbagai wilayah saat musim libur Lebaran 2024 melonjak signifikan seiring adanya tradisi mudik oleh masyarakat. 

Baca juga: Okupansi Hotel di Bromo Masih di Bawah Angka 40%, Lesu Saat Nataru

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyampaikan, secara historis, peningkatan okupansi kamar hotel saat periode libur Lebaran terjadi ketika hari kedua perayaan Idul Fitri. 

"Jadi kalau cuti bersama sebelum Lebaran okupansi kamar hotel belum naik signifikan. Lonjakan okupansi biasanya terjadi saat H+2 Lebaran dan beberapa hari setelahnya sampai akhir cuti bersama," ungkapnya.

Baca juga: Garden Palace Kembali Bangkit, Hadirkan Family Dinner Mewah Sambut Liburan Akhir Tahun

PHRI juga menyebut, hotel-hotel di area Jakarta kemungkinan tidak mengalami peningkatan okupansi yang tinggi selama libur Lebaran. Sebab, banyak masyarakat Kota Jakarta yang melakukan kegiatan mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa ataupun luar Jawa. 

Dari situ, peningkatan okupansi kamar hotel yang signifikan selama libur Lebaran akan lebih banyak terjadi di kota-kota non Jakarta atau kota lain yang memiliki banyak destinasi wisata. jk-06/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru