BBWS Bangun Tanggul Kendali Banjir di Desa Jono

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 25 Agu 2020 16:10 WIB

BBWS Bangun Tanggul Kendali Banjir di Desa Jono

i

Bupati Sambari bersama pejabat terkait meresmikan pembangunan tanggul pengendali banjir di Desa Jono, Cerme.SP/M.AIDID

SURABAYA PAGI, Gresik - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) membangun tanggul penahan air di Desa Jono, Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (25/4).

Peletakan batu pertama (groundbreaking) tanggul pengendali banjir Kali Lamong tersebut dilakukan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Juga ikut hadir anggota forkopimda, Ketua Bakorwil II Bojonegoro Dyah Wahyu Irmawati, perwakilan BBWS Isdianto dan muspika setempat. 

Baca Juga: Dishub Jatim akan Luncurkan Bus Trans Jatim Luxuryi di Koridor Gresik - Sidoarjo

Bupati Sambari menyampaikan terima kasih kepada pihak BBWS yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Desa Jono dengan membangun tanggul.

“Semoga bantuan pembangunan tanggul ini dapat memberikan manfaat mengurangi bencana banjir di desa ini. Kami kira ini hanya sebagai bantuan pemanasan awal yang nantinya akan di ikuti dengan bantuan pembangunan yang lebih besar," harap Sambari.

Keberadaan Desa Jono Cerme Gresik ini memang memang desa yang rawan banjir akibat luapan Kali Lamong. Menurutnya, pada 2019 lalu Desa Jono termasuk salah satu desa yang mengalami kebanjiran akibat jebolnya tanggul Kali Lamong.

Terkait program normalisasi Kali Lamong untuk pencegahan banjir, Sambari menyatakan bahwa sampai saat ini pemkab tengah menyelesaikan studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) tahap I. Dia berharap  akhir 2020, studi LARAP rampung dikerjakan.

Total panjang Kali Lamong 103 km, yang melintasi wilayah Gresik sepanjang 58 km. Kali Lamong melintasi beberapa wilayah kecamatan di Gresik yaitu mulai dari Kecamatan Balongpanggang, Menganti, Kedamean, Benjeng, Cerme hingga Kebomas.

Baca Juga: JIIPE Peduli Salurkan 2000 Paket Sembako bagi Anak Yatim dan Dhuafa

Diungkapkan Sambar, pihaknya telah mempersiapkan anggaran untuk pembebasan tanah sebesar Rp. 150 miliar. Harapannya, agar hasil studi LARAP sesuai dengan perkiraan yang sudah dibuat yaitu untuk pembebasan tanah sekitar 149 hektar.  

“Saya berharap bupati pengganti saya nanti dapat melaksanakan proyek normalisasi Kali Lamong ini. Kami sudah melaksanakan pembebasan tanahnya, pihak BBWS segera melaksanakan pekerjaan fisiknya. Segala teknis pengerjaannya saya serahkan ke BBWS," tandas Bupati. 

Pada kesempatan itu, perwakilan BBWS, Isdianto menyatakan banyak terima kasih kepada Pemkab Gresik terutama Bupati Sambari Halim Radianto.

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

“Selama ini kami banyak dibantu. Beberapa bantan yang telah dilaksanakan di Gresik yaitu pembangunan lumbung air di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng,” kata Isdianto.

Dia juga menyebut beberapa pembangunan lain seperti pembangunan Bendung Gerak Sembayat (BGS), dan studi revitalisasi waduk Bunder. Ia berharap, warga masyarakat mau bekerjasama membantu dengan merelakan tanahnya untuk digantirugi yang sewajarnya. "Karena semuanya untuk kepentingan kita bersama," pungkasnya. Did

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU