Kolaborasi, Fakultas Vokasi dan LSP ITS Ingin Ciptakan Lulusan Siap Kerja

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Nov 2020 21:13 WIB

Kolaborasi, Fakultas Vokasi dan LSP ITS Ingin Ciptakan Lulusan Siap Kerja

i

Foto dari (kiri),Koordinator Program ITS - Ahmad Yusuf, (tengah) Dekan Fakultas Vokasi ITS - Prof. Ir. Muhammad Sigit Dermawan, dan (kanan) Ketua LSP ITS - Arya Yudhi Wijaya.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pendidikan Vokasi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dan langsung diserap dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Kebijakan link and match yang di usung oleh Direktorat Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud mulai tahun 2020 perlu didukung oleh semua elemen Pendidikan Vokasi, khususnya Pendidikan Tinggi Vokasi.

Salah satu program yang di inisiasi oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelenggara Dunia Usaha dan Dunia Industri Diksi Kemendikbud adalah Program Pengembangan Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar Industri Tahun 2020.

Program ini kemudian menghasilkan Skema Uji Kompetensi di Lingkungan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan sebanyak 100 PTV telah berkompetisi untuk mendapatkan hibah tersebut, dan pada akhirnya hanya 10 PTV yang diamanti untuk mendapatkan hibah tersebut dan salah satunya adalah Fakultas Vokasi (FV) ITS.

Fakultas Vokasi ITS mengajukan sebanyak 17 skema di bidang konstruksi, dengan level KKNI 5 dan 6. Lulusan program sarjana terapan FV ITS selain mendapatkan ijazah, diharapkan pada saat lulus akan diberikan minimal 3 sertifikat kompetensi.

Adanya program pengembangan skema ini merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak sinkronisasi dunia pendidikan dan industri untuk dipenuhi oleh Fakultas Vokasi ITS. Pelaksanaan kegiatan Fakultas Vokasi ITS ini berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ITS.

Fakultas Vokasi ITS kemudian mengadakan pertemuan koordinasi secara tatap muka dan daring (online) di kawasan Basuki Rahmat Surabaya, pada Rabu (04/11/20).

Pada musim pandemi Covid - 19, Ketua LSP ITS, Arya Yudhi Wijaya mengatakan bila uji kompetisi juga tetep dilaksanakan BNSP sebagai pihak yang berwenang dalam menertibkan aturan di masa pandemi.

"Uji kompetensi akan tetap dilaksanakan. Kalau lap bisa dilakukan DNA bisa diberi jaminan, dan sudah disetujui tim satgas, bisa lfflin.e atau ini kompetensi jarak jauh. Artinya SOP harus mendapat persetujuan BNSP. Biar ada kesepakatan asesor terhadap orang yang diuji bisa kompeten," katanya kepada Surabaya Pagi.

Menanggapi hal tersebut, Komisaris BNSP, Bonardo Aldo Tobing mengungkapkan bila uji kompetensi di masa pandemi dari BSNP sudah menerbitkan surat edaran.

"Pertama, ada asesmen jarak jauh. Uji kompetensi online. LSP harus diberikan pada BSNP dan verifikasi. Terutama terhadap sistem sertifikasi online. Jadi meski online, prinsip asesmen akan tetap terjaga. Bisa dipastikan asesmen tetap berjalan dengan baik. Teknologi yang digunakan juga sesuai. Metode akan dicoba dan disesuaikan seperti situasi pandemi," ungkapnya.

Dalam proses pembuatan skema ini, Fakultas Vokasi ITS juga mendapat bimbingan secara aktif dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Skema yang dihasilkan melalui program ini diharapkan dapat menjadi skema uji kompetesi berskala nasional. byt

Baca Juga: Pemkot Gandeng Enam Perguruan Tinggi Kembangkan Potensi Surabaya

 

Baca Juga: Rektor ITS Dipanggil KPK, Saksi Suap

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU