Pemkab Ponorogo Bedah 3.482 Unit Rumah Tak Layak Huni

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Nov 2020 11:22 WIB

Pemkab Ponorogo Bedah 3.482 Unit Rumah Tak Layak Huni

i

Salah satu rumah tak layak huni yang akan dibedah. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Pemkab Ponorogo di tahun ini sudah merealisasikan sumber pendanaan dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Dana Alokasi Khusus (DAK), CSR dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 59 miliar untuk program "membedah" rumah tak layak huni sebanyak 3.482 unit, Kamis (12/11/2020).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-PKP), Jamus Kunto Purnomo menjelaskan, bahwa besaran biaya perbaikan sesuai dari masing-masing program yang akan diterima. Semisal dari BSPS dan DAK nilainya Rp 17,5 juta per rumah. Sedangkan RTLH DAU Rp 15 juta per unit rumah.

Baca Juga: Kang Giri Hadiri Panen Raya di Desa Pondok

"Rumah-rumah yang dibedah masuk kategori tidak layak huni dan untuk masalah CSR sesuai dengan besaran pemberi dana," terang Jamus.

Jamus kembali menjelaskan, sumber dana bedah rumah dari BSPS merupakan bantuan stimulan perumahan swadaya dari KemenPU melalui aspirasi DPR RI.

"DAK sebagai wujud penugasan dan murni, APBD sebagai pendukung dari Pemkab," papar Jamus.

Baca Juga: Barat Stadion Batoro Katong Ponorogo Bakal Dijadikan Gedung Ekraf

Dari informasi data yang tertulis di DPU-PKP, tahun 2016 dana dari BSPS ada 20 rumah, tahun 2017 dana dari BSPS 375 rumah dan DAK 128 rumah.

Tahun 2018 meningkat, dana dari BSPS ada 420 unit, DAK ada 88 unit dan CSR ada 13 unit. Tahun 2019 dana dari BSPS ada 470 unit, DAK ada 78 unit, CSR ada 17 unit.

Sedangkan di tahun 2020 ada 1320 unit dari dana BSPS, 96 unit dari DAK, 475 dari APBD. "Tahun 2021 kita mengusulkan DAK ada 79 unit rumah," ungkapnya.

Baca Juga: Ditinggal ke Sawah, 10 Kambing di Ponorogo Mati Terpanggang Si Jago Merah

Rumah yang sudah dibedah tersebut tersebar di seluruh Kabupaten Ponorogo. Namun dari banyaknya rumah yang dibedah tak layak huni tersebut kebanyakan dari wilayah di Kecamatan Pulung, Slahung dan Sawoo. "Ada warga yang diusulkan dari desa sehingga kami turun cek ke lapangan," jelasnya. Dsy12

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU