Dipenuhi Truk Berat, Surabaya Macet

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Jan 2021 21:49 WIB

Dipenuhi Truk Berat, Surabaya Macet

i

Terlihat sejumlah kendaraan terjebak di kemacetan sebelum pintu masuk tol Simo, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/1/2021).SP/Julian Romadhon

 

Imbas Ruas Jalur Tol Surabaya-Gempol KM 6.200 Longsor. Hingga Kamis Semalam, Perbaikan Masih Dilakukan

Baca Juga: Kapolrestabes Ajak Ratusan Tukang Becak Buka Bersama di Mapolrestabes Surabaya

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Dampak dari longsornya jalur Tol Surabaya-Gempol, membuat arus lalu lintas jalan protokol di Surabaya sejak Rabu sore hingga Kamis (28/1/2021) kemarin sangat padat. Beberapa kendaraan besar, ikut meramaikan jalur protokol. Alhasil, kemacetan arus lalu lintas terjadi sejak Kamis pagi. Kendaraan berat dan besar itu bercampur dengan kendaraan pribadi seperti roda empat dan roda dua. Hingga Kamis semalam, perbaikan ruas Tol Surabaya-Gempol di KM 6.200 masih dikebut.

Dari pantauan tim wartawan Surabaya Pagi, Kamis (28/1/2021), mulai dari perempatan Jl. Kranggan dan Jl. Tembok Dukuh, truk-truk besar dari kawasan Jl. Dupak masuk melintasi kawasan Jl. Tembok Dukuh yang pada hari biasa tidak boleh dilintasi truk besar, memberikan dampak antrean lalu lintas panjang.

Saat lampu traffic light hijau dan truk-truk besar itu bergerak maju, mengakibatkan kendaraan lain mengalah dan mengurangi kecepatan. Sehingga antrean kendaraan menjadi semakin panjang.

Demikian juga setelah memasuki Jl. Raya Arjuno, truk-truk besar yang melintas kawasan Jl. Pasar Kembang juga membuat arus lalu lintas merambat karena harus berhimpitan dengan kendaraan pribadi. Beberapa truk besar akhirnya memilih melintas di fly over Pasar Kembang. Dari Jl. Pasar Kembang menuju Jl. Raya Diponegoro, persis di bawah fly over Pasar Kembang memang ada penyempitan dan itu semakin menambah tersendatnya arus lalu lintas di jalan itu.

Memasuki kawasan Jl. Diponegoro, truk-truk besar yang bergerak menuju kawasan Jl. Raya Wonokromo kembali memadati ruas jalan. Pengendara kendaraan pribadi perlu berhati-hati dan waspada karena tidak biasanya truk-truk besar melintasi kawasan jalan tersebut.

Bahkan, dari arah selatan Surabaya, kepadatan juga terjadi di Bundaran Cito Waru. Sejumlah kendaraan berat truk keluar masuk dari arah Wonokromo dan Waru Sidoarjo.

“Waduh, ini Surabaya padat banyak kendaraan berat. Gara-gara jalan Tol yang ambles itu. Biasanya kalau butuh dari Diponegoro ke Pasar Kembang butuh 15 menit, ini bisa satu jam. Merambat,” kata Eko, salah satu pengguna jalan yang ditemui di depan Jalan Arjuno Surabaya.

Senada juga diungkapkan Reny, yang terjebak macet di daerah Sukomanunggal-Simo-Margomulyo. Dirinya juga mengalami sejak Rabu malam saat hendak pulang kerja. “Butuh waktu enam jam, mas. Banyak kendaraan-kendaraan robot besar kayak di filem-filem itu. Duhh.. sampai kapan ini. Lebih baik, kendaraan berat jangan dimasukin ke tengah kota dulu. Ini bikin rawan kecelakaan,” jelas Reny.

 

Pengalihan Kendaraan Besar

Sementar,a Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra menyebut kepadatan volume memang saat ini terjadi di sejumlah jalan protokol. "Ya memang terjadi kepadatan khususnya pada pagi hari dan sore hari. Karena dampak dari amblesnya ruas tol KM 6.200 sehingga untuk kendaraan kelas 2 dan 3 itu dialihkan ke jalan protokol," terang Teddy.

Menurut Teddy, sejumlah titik kepadatan jalan itu terjadi antara lain di pintu keluar Tol Dupak-Demak, Pasar Tembok, Pasar Kembang, Diponegoro, Wonokromo hingga Waru. Meski begitu, pihak Satlantas Polrestabes Surabaya telah mengantisipasinya sehingga kepadatan imbas tol Surabaya-Gempol longsor tidak mengakibatkan kemacetan.

"Kepadatan mulai dari keluar tol Dupak-Demak kemudian kita arahkan ke jalur Pasar Tembok, Pasar Kembang, Diponegoro, Wonokromo sampai ke arah selatan Cito Bundaran Waru," ujar Teddy.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

Atas kepadatan arus lalu lintas itu imbas dari tol Surabaya-Gempol longsor, Teddy mengimbau kepada masyarakat agar ekstra hati-hati dan tertib jika sedang berkendara di jalur protokol. Itu karena saat ini jalan protokol dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan besar.

"Sekaligus imbauan karena dampak akses ruas protokol dimasuki oleh kendaraan-kendaraan besar. Jadi masyarakat agar lebih tertib dan hati-hati saat melintas di jalan protokol. Karena banyak kontainer, truk gandeng yang lalu lalang," tandas Teddy.

 

Boros Bahan Bakar

Terpisah, Codey Fredy Lamahayu Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Tanjung Perak Surabaya mengatakan, pengalihan arus kendaraan besar yang akan melintasi jalur tol Perak-Waru akibat adanya longsor di KM 6.200 (kawasan tol ruas Dupak-Satelit) sangat berpengaruh pada mobilitas barang.

Menurutnya, tol Perak-Waru adalah urat nadi bagi lalu lintas perniagaan yang diangkut oleh kendaraan besar. Bila urat nadi ini tersendat, dampaknya bukan hanya pada sisi waktu namun juga biaya operasional yang dikeluarkan.

“Yang terdampak semuanya. Kalau dari segi waktu yang harusnya bisa dua rate, ini sekali rate. Begitu juga BBM, karena kemacetan, BBM ditanggung perusahaan. Kalau lewat bawah terlalu banyak hambatan karena roda dua cukup banyak sehingga waktu tempuh jadi lebihpanjang, bahan bakar kemakan banyak gangguan kelancaran juga banyak,” kata Codey.

Ia berharap agar ruas tol dapat segera diperbaiki, karena arus perniagaan dari pelabuhan tidak bisa ditunda dan kondisi jalan harus lancar. “Bongkar kapal nonstop 24 jam 7 hari kerja, kami tidak bisa membendung karena gudang lini 1 sudah tidak ada semua, artinya bareng akan langsung masuk ke gudang di lini 2 atau di pemilik barang sehingga ketika barang turun dari kapal harus dikirim sampai tujuan kecuali kontainer.”

Baca Juga: 8 Remaja Diduga Gangster Diamankan saat Hendak Konvoi

 

Perbaikan Ruas Tol

Sementara, Jasa Marga terus melakukan perbaikan sejak Kamis pagi. Bahkan hingga semalam pun masih dikebut. Agus Tri, Humas Jasa Marga Tol Suabaya-Gempol menyebut pihaknya menargetkan perbaikan selesai secepatnya. Sebab, jika tidak dikhawatirkan akan memperparah kondisi jalur lalu lintas. "Kami berusaha secepat mungkin. Karena kalau gak begitu akan semakin parah trouble traffic-nya," ujar Agus.

Dikatakan Agus, saat ini perbaikan ruas jalan tol Surabaya-Gempol yang longsor meliputi pengerukan tanah yang longsor. Dari pengerukan itu kemudian akan dilakukan pemadatan dan pengerasan tanah kembali.

"Sudah kami keruk. Kemudian dilaksanakan pengerasan kembali. Seperti itu. Dan perbaikan itu untuk jangka panjang," terang Agus.

Pada perbaikan ini, lanjut Agus, jalur yang dibuka tetap 1 lajur saja. Ini dilakukan karena saat ini di jalur yang longsor ada berbagai alat berat yang masih sibuk perbaikan ruas.

Seperti diketahui, jalur tol Dupak-Satelit yang mengarah ke Waru longsor di KM 6.200 sejak Selasa (26/1/2021) malam dan sekarang sedang dalam proses perbaikan. Jasa Marga melakukan pemilahan arus di sejumlah pintu masuk tol, untuk kendaraan golongan I diperbolehkan melintas sedangkan golongan di atasnya diarahkan untuk melalui jalur lain. fm/sem/nt/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU