Dirikan Komunitas SAPUAN, Perjuangkan Hak Kaum Perempuan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Apr 2021 09:09 WIB

Dirikan Komunitas SAPUAN, Perjuangkan Hak Kaum Perempuan

i

Titim Fatmawati. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Titim Fatmawati merupakan pendiri komunitas Sahabat Perempuan dan Anak atau yang kerap dikenal dengan SAPUAN. Dia sudah lama mengabdikan diri sebagai aktivis perempuan, memperjuangkan hak kaum perempuan hingga mendirikan sekolah perempuan sebagai sarana edukasi juga digagasnya untuk membantu para perempuan yang juga penyintas dan korban kekerasan agar kembali tersenyum. 

Sekolah perempuan tersebut dibuat khusus bagi perempuan untuk mendapatkan edukasi. Tak hanya remaja perempuan, tapi juga menyasar ibu-ibu untuk saling terbuka dalam menyampaikan pengalamannya.

Baca Juga: PT RMI-Mitr Phol Grup Ajak Petani Tebu Gunakan Modern Farm

"Kami mau mereka dapat ilmu, kewirausahaan, parenting, reproduksi, dan sebagainya. Ini sebagai wadah untuk kita saling sharing pengalaman. Jadi kami sisipkan edukasi di samping mereka terbantu ekonominya," tandasnya, Selasa (27/4/2021).

Berbekal keyakinan dan niat yang kuat, dia pergi seorang diri ke tempat lokalisasi, pada 2000 silam. Upaya pendekatan itu tak semudah membalikkan telapak tangan.  Kala itu, meski tak mudah dan kerap dipandang aneh, tekadnya bulat. Yakni membatu memberdayakan perempuan di sana.

"Ya pasti dianggap aneh dan banyak omong. Saya berkerudung terus ke sana (lokalisasi, Red) pasti dilihat aneh. Tapi karena saya mau memberdayakan mereka, ya saya jalani pendekatan ke mereka," katanya.

Baca Juga: Curi Motor, ABG di Blitar Jadi Bulan-bulanan Warga

Titim hampir sekitar 10 tahun pendekatan secara one by one di lokalisasi. Dirinya menghampiri satu per satu perempuan yang bersedia untuk diajak berbincang. Dia tak pernah memaksa penghuni lokalisasi untuk berhenti dan sebagainya. Sebab, seperti diketahui, mereka di sana juga belum tentu keinginan sendiri.

Pasca ditutupnya lokalisasi, Titim mengaku tak sedikit perempuan dari sana yang datang untuk dibantu memperoleh kehidupan yang layak. Melalui saran dari rekannya yang juga organisasi ataupun komunitas khusus perempuan dan anak, dia pun dapat membantu para perempuan tersebut.

Baca Juga: Kandang Ayam Ludes Terbakar, Rugi Ratusan Juta Rupiah

Perempuan ramah itu lantas memutuskan mendirikan komunitas sahabat perempuan dan anak (SAPUAN) sekitar 2015 lalu. Sebab, kala itu belum ada pergerakan ataupun wadah khusus bagi perempuan dan anak untuk memperoleh perlindungan.

"Meskipun saya pas itu tidak kuliah, bersama dengan rekan yang mau menemani. Saya yakin bisa memberikan tempat bagi perempuan yang merupakan penyintas atau korban kekerasan dan sebagainya," tuturnya. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU