Satu Kampung di Sleman Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Mei 2021 11:48 WIB

Satu Kampung di Sleman Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

i

Petugas kesehatan saat berada di zona merah virus corona. SP/ SLM

SURABAYAPAGI.com, Sleman - Kasus penyebaran klaster Covid-19 kembali mewabah di Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak puluhan warga di dusun tersebut positif terjangkit virus korona sehingga telah disebut klaster.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, mulanya tercatat ada 20 orang penduduk di kampung itu terinfeksi corona.

Baca Juga: Studi: Berhenti Merokok Sebelum Umur 35 Tahun

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) massal, ternyata ada tambahan 35 orang yang positif dari menyasar 203 orang penduduk RT 01 dan 02 di Padukuhan Ngaglik.

"Ternyata yang positif itu ada 35, berarti sekitar 17,5 persen dari yang diambil," kata Joko saat dijumpai di kantornya, Sleman, Rabu (27/5/2021).

Menurut Joko, sebagian besar dari puluhan orang tersebut sudah dipindahkan ke Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) milik Kabupaten Sleman. Yakni, Asrama Haji Mlati dan Rusunawa Gemawang. "Total, 35 ditambah kasus awal kan 20 jadinya 55 (kasus)," imbuh dia.

Menurut Joko, sebagian besar dari puluhan orang tersebut sudah dipindahkan ke Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) milik Kabupaten Sleman. Yakni, Asrama Haji Mlati dan Rusunawa Gemawang.

Joko mengaku belum tahu pasti sumber awal penularan covid-19 di kampung itu. Ia mengatakan, kegiatan masyarakat yang diduga jadi pemicu terlampau banyak. "Jadi, kalau mau disebut ini klaster katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Protokol Kesehatan KTT G20

Ia menambahkan, pembatasan akses masuk di lokasi itu telah diputuskan. Selain itu, lanjutnya, tracing ke warga lain masih berlanjut.

Sementara di kedua RT tersebut, menurut Joko, kini diberlakukan pembatasan kegiatan. Karena statusnya kini masing-masing menjadi zona oranye dan merah. Sedangkan upaya tracing merambah ke penduduk RT lainnya masih menunggu perkembangan kasus ini.

"Kalau menurut saya kemarin itu sudah sangat bagus karena sudah hampir 100 persen dari warga dua RT dilakukan swab massal dan hasilnya seperti itu sehingga kita sudah jelas petanya," ucap Mantan Dirut RSUD Sleman ini.

Baca Juga: BPBD Jatim Kawal Kesehatan Jemaah Haji Agar Bebas Covid-19

Kasus awal kata dia, bermula saat ada salah satu warga yang sakit dan kemudian dinyatakan positif setelah dirawat di RS Puri Husada.

"Kurang lebih ya itu tadi yang satu itu tadi tetanggaan terus ada satu warga kami di sini yang juga sudah sakit terus akhirnya masuk RSUD dan di rujuk ke RSUD Merah Putih akhirnya meninggal," jelasnya. Dsy11

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU