Abdee "Slank" Trending Topic, Pasca Diangkat Komisaris PT Telkom

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Mei 2021 22:03 WIB

Abdee "Slank" Trending Topic, Pasca Diangkat Komisaris PT Telkom

i

Abdee 'Slank'

SURABAYA PAGI, Jakarta - Abdee 'Slank' sejak diangkat menjadi Komisaris di PT Telkom (Persero) Tbk, menjadi trending topic di seluruh platform media sosial khususnya Twitter Indonesia.

Kini, dengan jabatan komisaris independen PT Telkom, gajinya diperkirakan berkisar dari Rp1,49 miliar hingga Rp11,31 miliar per tahunnya.

Baca Juga: Selebgram Suvia Gassanie Bongkar Borok Suami: Sering Selingkuh dan Berzina dengan Banyak Wanita

Prakiraan ini mengacu pada pemberian remunerasi dewan komisaris Telkom pada tahun 2020. Ketentuan gaji direksi dan komisaris BUMN tercantum dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/11/2020 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Direksi, dan Dewan Pengawas BUMN.

Berdasar laporan keuangan Telkom Indonesia tahun 2020 yang dikutip Minggu (30/5/2021), remunerasi bagi dewan komisaris ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014, yaitu gaji seorang komisaris Telkom berbeda-beda.

 

Remunerasi Total

Dalam aturan tersebut, diketahui komisaris utama mendapat gaji paling besar dengan disertai tunjangan lainnya. Sedangkan tunjangan lainnya, berupa tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, tunjangan asuransi purna jabatan, fasilitas kesehatan, bantuan hukum, serta tantiem atau insentif sebuah penghargaan bersifat jangka panjang.

Pada tahun 2020, total

remunerasi yang dibayarkan kepada seluruh dewan komisaris Telkom sebesar Rp96,0 miliar.

Dengan rincian, komisaris utama sebesar Rp9,86 miliar terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya sebesar Rp3,81 miliar dan tantiem Rp6,06 miliar.

Sementara itu, bagi komisaris independen totalnya mulai dari Rp1,49 miliar hingga Rp11,31 miliar. Itupun ada yang mendapat tantiem dan ada juga yang tidak.

Biasanya, total gaji yang didapat sekitar Rp1,49 miliar per tahun. Total ini tidak akan mendapatkan tantiem. Sementara yang lebih besar daripada itu terhitung mendapat tantiem.

Diketahui sebelumnya, anggaran sebesar Rp96,0 miliar pada laporan keuangan 2020 Telkom Indonesia dibayarkan kepada seluruh dewan komisaris berjumlah 16 orang.

Baca Juga: Heboh, Pecalang ‘Ciduk’ Ratna Sarumpaet Keluar Pakai Mobil di Hari Raya Nyepi, Ngaku Cari ATM

 

Praktik Bagi-bagi Kue

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, pengangkatan musisi Abdee "Slank" sebagai komisaris PT Telkom Indonesia merupakan bagian dari praktik bagi-bagi kue untuk pendukung Presiden Joko Widodo selama masa kampanye.

"Itu menurut saya tak lebih daripada bagi-bagi kue saja. Jadi memang itu kebijakan kontraproduktif menurut saya," kata Trubus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).

Sebab, menurut Trubus, praktik tersebut bisa menjadi contoh buruk yang dapat terulang pada pemilihan presiden berikutnya.

"Nanti misalnya 2024 ada pilpres lagi ya kan, orang berbondong-bondong mendirikan relawan, hanya tujuannya untuk mendapatkan itu, itu kan pembelajaran tidak baik," ujar Trubus.

Padahal, seorang komisaris semestinya dipilih untuk mendorong kinerja perusahaan agar mencapai target-target yang ditetapkan.

Baca Juga: Guru Olahraga di Subang yang Selingkuh dengan Siswi Kelas 12, Ternyata Sering Diberi Uang Bulanan

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada Jumat (28/5/2021). Salah satu hasil keputusan RUPS Tahunan Telkom tersebut adalah mengangkat Abdi Negara Nurdin sebagai Komisaris.

Abdi Negara Nurdin selama ini lebih dikenal dengan panggilan Abdee Slank. Ia tak lain merupakan gitaris Slank, sebuah grup band papan atas yang dibentuk imo Setiawan Sidharta (Bimbim Slank) tahun 1997 silam.

 

Rekam Jejak Abdee

Banyak yang mengaitkan jabatannya sebagai komisaris BUMN dengan kontribusi besarnya saat gelaran kontestasi Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 (Abdee Slank Telkom).

Rekam jejak Abdee Slank sebagai pendukung Jokowi tampak saat dirinya ikut menginisiasi "Konser Akbar Salam 2 Jari" di Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juli 2014 silam. n erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU