SURABAYAPAGI, Surabaya - Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Bahkan data dari Kementerian kesehatan pada 30 Juni kemarin, terdapat tambahan kasus baru sebanyak 21.807 pasien atau secara total mencapai 2.178.272 kasus.
Di Surabaya sendiri, berdasarkan laporan dari Surabaya Lawan Covid-19, terjadi kenaikan kasus harian sebanyak 0,3 persen pada 30 Juni kemarin. Kenaikan ini menambah akumulasi pasien positif di Surabaya menjadi 25.397 orang.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nakes, Pemkot Surabaya Siap Membuka Akademi Perawat
Celakanya, kenaikan kasus yang terus-menerus ini, juga berdampak pada tenaga kesehatan baik dokter dan perawat. Banyak dokter dan perawat yang akhirnya tertular bahkan meninggal tatkala berupaya menyembuhkan para pasien.
Berdasarkan data dari relawan LaporCovid-19 per 28 Juni 2021, jumlah kematian nakes sejak Januari 2021 hingga Juni 2021 mencapai 153 kasus. Jumlah kematian tertinggi terjadi di bulan Januari yang mencapai 158 kasus kematian nakes.
Dari bulan Februari hingga Mei 2021, jumlah kematian nakes terus menurun. Kematian nakes di bulan Februari adalah sebanyak 78 orang. Di bulan Maret menurun menjadi 34 orang, April sebanyak 11 orang dan Mei sebanyak 18 orang serta Juni 2021 naik menjadi 52 kasus.
Selain relawan LaporCovid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga merilis jumlah kematian dokter dan perawat di tahun 2021.
IDI dan PPNI mendata, sejak Januari 2021 hingga Juni 2021, ada sekitar 153 dokter yang meninggal. Sementara untuk perawat dengan periode waktu yang sama, jumlah kematian mencapai 130 perawat.
Secara rinci, jumlah kematian dokter dan perawat terbanyak di bulan Januari yakni sebanyak 65 orang untuk dokter dan perawat sebanyak 49 orang. Sementara untuk bulan Februari, jumlah kematian dokter sebanyak 31 orang, Maret berkurang menjadi 16 orang dan April serta Mei masing-masing sebanyak 8 dan 7 kasus kematian dokter.
Di bulan Juni 2021, kasus kematian dokter naik menjadi 26 kasus. Angka ini terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan 3 bulan terakhir.
Sama halnya dengan dokter, kasus kematian perawat pun terbilang cukup parah di bulan Juni 2021. Setidaknya ada sekitar 34 kasus kematian perawat di bulan Juni. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan Mei yakni sebanyak 4 kasus, atau April dengan 7 kasus kematian serta Maret dan Februari yang masing-masing sebanyak 14 kasus dan 22 kasus kematian perawat.
Baca Juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji
Secara lokal jumlah, kasus Covid-19 yang menimpa tenaga medis sangat dirasakan di Surabaya. Data dari IDI cabang Surabaya pada 25 Juni 2021 lalu, kurang lebih sekitar 75 dokter yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari 75 dokter tersebut, 17 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 58 melakukan isolasi mandiri. Sementara 2 orang dokter lainnya dinyatakan gugur dalam bertugas atau meninggal dunia.
Salah satu rumah sakit yang khusus melayani pasien covid-19 seperti Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) juga mengalami kondisi dimana para nakesnya terkonfirmasi positif covid-19.
Penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengaku, setidaknya ada 20 tenaga medis di RSLI tertular covid-19.
Ke-20 nakes ini terdiri dari 3 apoteker, 7 orang dokter dan 7 orang perawat serta CS. Khusus untuk dokter, 3 orang merupakan dokter umum sementara 4 orang lainnya merupakan dokter spesialis.
Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes Selama Arus Mudik Lebaran
"Alhamdulillah, semua bisa recovery dalam 2 minggu. Saat ini 19 nakes kita sudah sembuh dan kembali bertugas, sementara 1 orang masih menjalani isolasi mandiri," kata dr. Nalendra, Kamis (01/07/2021).
Dengan tertularnya para nakes, dr. Nalendra secara tegas meminta kepada masyarakat agar patuh dan taat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M dan tetap menjaga pola hidup serta imunitas tubuh.
"Nakes kita sebetulnya sudah lelah, kalau lelah imunnya berkurang dan akhirnya terpapar. Jadi tolong agar masyarakat mengikuti aturan, kalau masih ada mobilitas seperti sekarang, jangan pernah berharap virus ini berakhir," katanya
"Ayo kita lawan bersama-sama, nakes kita di sini berjibaku melayani dan merawat pasien yang positif, masyarakat yang lain tolong untuk patuhi protokol kesehatan. Bantu kami, jangan menambah beban kami lagi […] yang antri ini masih banyak," tambahnya.sem
Editor : Mariana Setiawati