Kiat Agar Profesi Akuntan Bisa Hadapi Tantangan di Era Disrupsi Digital

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Jul 2022 08:25 WIB

Kiat Agar Profesi Akuntan Bisa Hadapi Tantangan di Era Disrupsi Digital

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kehadiran Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan masif berupa penyesuaian peran manusia, mesin, teknologi dan proses di berbagai bidang profesi, termasuk menuntut profesi akuntan agar beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan big data.

 

Baca Juga: 59.324 Penumpang Berangkat dari Stasiun Daop 8 Surabaya Selama Liburan Panjang

Merespon hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) bersama dengan Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas menggelar Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IX, pada 12-13 Juli 2022.

 

Ketua IAI KAPd Prof. Dr. Dian Agustia mengatakan jika KRA IX menjadi wadah menarik bagi para akademisi dan praktisi, khususnya dari berbagai perguruan tinggi dan institusi di wilayah Jawa Timur, untuk berdiskusi tentang The Future Skills for Accountant in Digital Disruption Era.

 

“Di era disrupsi digital, profesi akuntan menghadapi tantangan. Pasalnya, adanya kemajuan teknologi informasi tentu membuat perguruan tinggi harus membekali mahasiswanya dengan the future skills, sehingga nantinya lulusan mampu menghadapi era sekarang,” kata Dian, Selasa (12/7/2022).

 

Bertempat di UHW Perbanas Jalan Wonorejo Utara 16 Rungkut, Surabaya, konferensi ini berperan menghasilkan berbagai insight dan solusi, atas tantangan-tantangan profesi akuntan seperti yang disebutkan Dian misalnya, bahwa 30 tahun ke depan profesi akuntansi akan hilang.

 

“Itu adalah estimasi andai kata para profesi akuntan tidak memberikan informasi yang tepat. Hal ini karena dengan Disruption Era, banyak isu global yang menyebut bahwa profesi akuntan akan hilang. Namun sebetulnya bukan hilang, tetapi profesi akuntan justru menghadapi tantangan,” ia menjelaskan.

 

Menurutnya, jika kita tidak menjaga atau berusaha menghadapi tantangan itu termasuk di perguruan tinggi yang berhubungan dengan profesi akuntansi, maka dengan kemajuan transformasi teknologi tentu saja akan membuat perubahan dalam akuntansi.

 

Baca Juga: Imigrasi Surabaya Gelar Operasi Jagratara, Tertibkan Warga Asing Pelanggar Keimigrasian

“Kita lihat banyak bisnis yang baru. Untuk bisnis-bisnis tertentu memang akuntansi akan tenggelam karena akuntansi yang repetitif regular debit-kredit memang tergantikan (dibantu) mesin Artificial Intelligence. Tetapi sebetulnya,yang tidak akan pernah mati adalah profesi akuntansi itu sendiri karena dia akan menjawab,” ia mengungkapkan.

 

Sementara Ketua IAI Wilayah Jawa Timur Prof. Basuki menegaskan jika di dalam ilmu akuntasi sudah tidak boleh lagi diajarkan debit-kredit secara manual. Sebab semuanya sudah tergantikan oleh mesin sehingga itu yang harus di akomodasi oleh pendidik.

 

“Jadi itu yang kemudian kita antisipasi. Ke depan tentu saja harus ada redesain kurikulum akuntansi yang dibutuhkan oleh mahasiswa atau oleh para pelaku bisnis di masa yang akan datang, itu yang harus kita persiapkan,” kata Prof. Basuki.

 

Ia mengingatkan semua para pendidik di bidang akuntansi, bahwa nanti pasti akan ada perubahan penambahan kurikulum atau mata kuliah terkait Digital Disruption Era yang memungkinkan big data tetap muncul semua di internet, sehingga mudah diakses.

Baca Juga: Tinggal Seorang Diri, Pria di Surabaya Ditemukan Gantung Diri di Balkon Lantai Dua

 

“Itu adalah satu hal yang selama ini tidak kita berikan di ilmu akuntansi, mungkin kalau di bidang ilmu lain masalah data itu diberikan, itulah yang harus kita pikirkan,” ia menegaskan.

 

Di sisi lain, meski penyelenggara konferensi ini adalah IAI, namun UHW Perbanas sebagai pelaksananya tetap merasa harus bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara teknis agar berjalan lancar dan baik.

 

“Kenapa ini kami lakukan? Karena tujuannya perguruan tinggi itu perlu mengembangkan ilmu dan pengetahuan serta melakukan praktek akuntansi, juga harus menjaga tradisi akademik yang mulia,” kata Rektor UHW Perbanas Dr. Yudi Sutarso memungkasi. (res/cr/rmc)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU