SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Usai vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, Vegan Festival 2022 kembali digelar di Exhibition Hall Grand City Mall, Surabaya mulai Kamis (8/12/2022) hingga Minggu (11/12/2022).
Vegan festival merupakan sebuah event berskala nasional. Tujuannya untuk mengkampanyekan pola hidup sehat berbasis nabati (vegan) dan gerakan ramah lingkungan mengurangi efek global warming dan climate change.
Baca Juga: Menparekraf Siapkan Program Perkuat Parekraf Tahun 2025
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, event ini telah meraih rekor MURI sebagai yang terbesar di dunia.
"Saya ucapkan selamat atas rekor yang dipecahkan, ini terbesar di dunia. Selamat ini kita bisa mengalahkan negara-negara besar, seperti Amerika dan Australia, bahwa Indonesia menyelenggarakan Vegan Festival yang terbesar dari segi luas, tenant, dan UMKM," kata Sandiaga kepada wartawan di event Vagan Festival di Grand City Surabaya, Minggu (11/12/2022).
Festival di Surabaya bisa menunjukkan bahwa Indonesia memang sudah mengambil kepemimpinan di kuliner. Sebab, pola hidup vegan ini sehat bagi tubuh dan sedang tren di dunia.
"Banyak sekali peluang usaha di sana. Kuliner ini berpindah dan menawarkan varian vegan. Ini geliat ekonominya semakin terasa dan lapangan kerjanya semakin terbuka," ujarnya.
Festival ini, diakui Sandiaga, sekaligus berperan mendorong perekonomian UMKM Kuliner Indonesia, terutama pada kuliner vegan.
“Kita bisa mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika dan Autralia bahwa Indonesia ada Festival Vegan terbesar dari luas dan jumlah tenan. Ini menujukan bahwa kita mengambil kepemimpinan di kulier yang pola hidup sehat vegan,” terang Sandi.
Sandi mengatakan usaha kuliner di Indonesia memiliki peluang besar. Mengingat trend vegan ini salah satu yang paling cepat bertumbuhnya. Bahkan tahun 2023 akan disiapkan kongres dunia vegan society.
Baca Juga: Rata-rata Pengeluaran Wisman Capai Rp 23,1 juta per Kunjungan
"Saya bersama dengan vegan society akan menyiapkan kongres dunia tahun depan, bulan lima di Jakarta, kita tuan rumahnya. Kebetulan presiden vegan organization ini orang Indonesia, jadi saya harapkan nanti kita dilibatkan dan kita ingin ini menjadi event nasional yang bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara," jelasnya.
Menurut Sandi, sub sektor kuliner Indonesia berkontribusi sebesar 41 persen terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif.
Maka dari itu, pola hidup sehat melalui vegan ini harus dimanfaatkan pelaku UMKM dengan mengembangkan makanan sehat dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tingginya animo masyarakat terhadap makanan sehat, terutama di Festival Vegan, turut menjadi promosi wisata kuliner sehat Indonesia.
“Kami ingin tebar harapan semangat pola hidup sehat untuk membangkitkan ekonomi, lapangan kerja dan memberdayakan UMKM,” tuturnya.
Baca Juga: Menparekraf RI Apresiasi Karnaval Shining Jayandaru Jadi Wisata Ribuan Warga
Sementara itu, Ketua Indonesia Vegan Society of Indonesia (VSI), Susanto ST mengungkapkan bahwa setiap tahunnya animo pengunjung yang datang ke Vegan Festival terus bertambah.
Susanto mengungkapkan pada event sebelum pandemi, Vegan Festival mencatat setidaknya ada 30 ribu orang pengunjung. Sementara tahun-tahun sebelum 2019, jumlah pengunjung berada di angka 20 ribu.
“Animo pada tahun ini luar biasa, kami mendapatkan peserta stan paling banyak. Sehingga melihat semakin ke sini orang sadar pentingnya pola hidup sehat, menjaga kebugaran, menjaga ketahanan tubuh terhadap imunitas kita salah satunya pola hidup sehat dengan makanan nabati,” katanya.
Kota Surabaya dinilai bisa menjadi tempat kampanye terbesar untuk pola hidup sehat dari pola makan vegan.
“Tahun ini juga bahwa kami mendapat Rekor MURI penyelenggara vegan festival terbesar. Rekor lembaga prestasi dunia juga memberikan penghargaan untuk vegan festival ini,” tandas Susanto. ari
Editor : Redaksi