Menko Airlangga: Indonesia Bisa Jadi Produsen Halal Terkemuka Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Des 2022 14:15 WIB

Menko Airlangga: Indonesia Bisa Jadi Produsen Halal Terkemuka Dunia

i

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara IHYA 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ekonomi syariah telah diangkat menjadi agenda utama di berbagai negara dalam rangka sebagai upaya pemulihan ekonomi global. Hal tersebut merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi.

Tak hanya itu, ekonomi syariah dan industri halal juga telah dilihat sebagai sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat domestik maupun global.

Baca Juga: BPJH Bakal Beri Sanksi Produk Tanpa Sertifikat Halal Mulai Tahun 2024

Terkait hal tersebut, pemerintah berupaya mengakselerasi pengembangan industri halal nasional dan mewujudkan visi ‘Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia’.

Indonesia memiiki peluang besar menjadi produsen halal terkemuka di tingkat dunia. Indonesia juga mampu menjadi pasar terbesar produk halal dunia dengan memanfaatkan keuntungan bonus demografi dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

“Indonesia, sebagai rumah umat muslim terbesar penduduknya 229,6 juta pada tahun 2020, mempunyai pengeluaran umat muslim (untuk produk dan layanan halal) mencapai US$184 miliar di tahun 2020 dan diperkirakan pada tahun 2025 menjadi US$281,6 miliar. Jadi ini merupakan pasar yang besar,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mengungkapkan bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, di mana Indonesia berhasil menjadi peringkat ke-4 di dunia.

Baca Juga: KNEKS: Ekspor Produk Halal RI Minim, Kalah dari Malaysia

Indonesia merupakan salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencakup 11,34 persen dari pengeluaran halal global.

Di sektor makanan halal, Indonesia merupakan konsumen terbesar kedua di dunia, sementara di sektor kosmetik halal menjadi konsumen terbesar keempat di dunia.

Dengan besarnya potensi demografi, Pemerintah juga akan mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap produk halal buatan negeri sendiri.

Baca Juga: Sekjen Kemenperin: Indonesia Harus Menjadi Raja Industri Halal Dunia

Melihat potensi tersebut, Menko Airlangga perlu melakukan repositioning agar Indonesia tidak hanya menjadi target pasar, tapi juga mendorong peningkatan produksi halal.

Maka dari itu, lanjut Airlangga, pengembangan industri halal akan terus diakselerasi secara berkelanjutan guna memenuhi demand dari dalam dan luar negeri.

Persaingan untuk merebut pangsa pasar global industri halal juga cukup ketat, dimana industri halal tidak hanya diminati oleh negara muslim semata. Oleh sebab itu, industri halal Indonesia tentunya harus mempunyai daya saing yang lebih dari negara lainnya, karena selain memiliki potensi domestik market yang besar, peluang ekspor juga dapat dikejar. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU