Forkopimda Surabaya Gelar Diskusi Panel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 14 Des 2022 19:47 WIB

Forkopimda Surabaya Gelar Diskusi Panel

i

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan saat memberikan sambutan. SP/Ariandi

Sikapi Dampak Keberadaan Gangster di Era Digital

 

Baca Juga: 2 Kurir Pembawa Narkoba 40 Kg Senilai Rp 66 Miliar, Dibekuk Polrestabes Surabaya

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Forkopimda Surabaya mengadakan diskusi panel menyikapi dampak negatif gangster di era digital dan modern ini. 

Dalam acara yang diselenggarakan Polrestabes Surabaya ini hadir pula Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Wali kota Surabaya Eri Cahyadi.

Adapun narasumber yang dihadirkan antara lain Pasar Bidang Kriminologi dan Kepolisian Adrianus Elista, Dekan Fisip Unair Bagong Suyanto, Dr Diana Rahmasari selaku psikolog, Ahmad Muhibbin selaku akademisi.

Acara yang diselenggarakan di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Rabu (14/12/2022) ini dimoderatori oleh Ketua Pusat Transformasi dan Pembangunan Pasca Sarjana Unair Suko Widodo. 

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengungkapkan, keberadaan gangster remaja di Surabaya ini berbeda. 

Baca Juga: Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tirinya Sejak SD Selama 4 Tahun, Korban Trauma Berat

Jika biasanya gangster tergolong dewasa, namun di Surabaya ini anak-anak. 

"Seperti yang disampaikan Ketua Pengadilan Negeri melihat istilah gangster ini berlebihan. Justru bisa membahayakan anak tersebut,"katanya. 

Fenomena ini merupakan kenakalan remaja biasa yang harus mendapat penanganan tepat. Jangan sampai salah penanganan, ini yang membuat Polrestabes Surabaya melaksanakan forum diskusi ini. 

"Kami kedepan berharap mereka berhadapan dengan Satbinmas bukan Satreskrim," terangnya.

Wali kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, acara ini untuk mencari formula agar anak-anak ini tidak menjadi generasi muda yang terjebak dalam kegiatan negatif. 

Baca Juga: Tahanan Polsek Dukuh Pakis Kabur saat Libur Lebaran

Ia berharap harga diri Surabaya sebagai kota pahlawan terinjak-injak karena kurang siap menyiapkan generasi mudanya. 

"Anak-anak ini kedepan akan menjadi pemimpin Surabaya. Sehingga kedepan akan menjadi anak-anak yang luar biasa dan cinta kasih yang luar biasa. Kami akan pisahkan mana yang terlibat kenakalan remaja dengan yang melakukan tindak kriminal," terangnya.

Eri mengungkapkan, untuk mengubah anak-anak yang melakukan kenakalan remaja dengan membentuk sekolah yang homey atau nyaman. Anak-anak yang terlibat kenakalan remaja akan dilibatkan pada kegiatan yang positif. 

"Dengan bisa melakukan manajemen stres, awalnya energi negatif akan menjadi positif. Sehingga saya berharap harga diri untuk tetap menjaga Surabaya tetap aman bisa terus dijaga," tuturnya. Ari

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU