SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi secera resmi mengumumkan penghentian ekspor komoditas mineral yakni Bauksit mulai Juni 2023. Jokowi mengatakan larangan ini akan diterapkan bersamaan dengan upaya mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri.
"Mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri," kata Jokowi dalam dalam konferesi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Jokowi Heran Soal Pilkada Ditanyakan Padanya
Kebijakan ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Pertama, Jokowi ingin meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi dalam negeri.
Kedua, meningkatkan penciptaan lapangan kerja baru. Ketiga, meningkatkan penerimaan devisa. Keempat, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Prihatin, Dokter Spesialis di Indonesia, 59% Lulusan Pilih di Jawa
Jokowi pun memperkirakan industrialisasi bauksit di dalam negeri ini akan meningkatkan pendapatan negara dari Rp 21 triliun menjadi sekitar Rp 62 triliun atau tiga kali lipat. Maka dari itu, lanjut Jokowi, pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi di dalam negeri agar nilai tambah dinikmati di dalam negeri.
"Pemerintah terus berusaha meningkatkan industri pengolahan bahan mentah di dalam negeri. Ekspor bahan mentah akan terus kita kurangi. Industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus ditingkatkan," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Akui, Dampak Ekonomi COVID-19 Masih Terasa
Ia mengatakan larangan ekspor itu dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat dari kebijakan larangan ekspor nikel yang mulai diberlakukan pemerintah sejak Januari 2020 yang memberikan manfaat besar ke ekonomi dalam negeri.
Kebijakan ini, kata Jokowi, membuat pendapatan dari nikel melonjaksebesar 19 kali lipat, yakni dari Rp 17 triliun pada 2014 menjadi Rp 326 triliun pada 2021. jk
Editor : Redaksi