James Riady, CEO Lippo, Senin Dipanggil DPR-RI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Feb 2023 20:01 WIB

James Riady, CEO Lippo, Senin Dipanggil DPR-RI

Hartanya Rp 24,65 trilliun, Ditagih Konsumen Meikarta Rp 56 Miliar Keluarkan Jurus Menghindar

 

Baca Juga: Meikarta Diamuk Konsumen, Lippo Grup: Serah Terima Apartemen Dilakukan Hingga 2027

Lippo Grup Satu dari '9 Naga RI', Kumpulan Para Konglomerat

 

Dianggap Remehkan Wakil Wakil Rakyat terkait Mega Proyek Meikarta

 

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kisruhnya proyek Meikarta yang menyeret CEO Lippo Group James Riady, ditangani serius pimpinan DPR-RI . PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang dari mega proyek Meikarta ternyata adalah anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).

Berkat fakta tersebut, DPR RI akan memanggil James Riady. Ini lantaran Presiden Direktur PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) mangkir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada hari Rabu (25/1/2023). Mangkirnya manajemen anak perusahaan Lippo, membuat DPR geram.

"Ini menunjukkan Meikarta ini merasa kuat, bisa melakukan segala-galanya merasa dilindungi. Yang menuntut Rp56 miliar itu bukan hanya MSU tapi 2 entitas milik Lippo Group. Pertama MSU, kedua Nobu Bank. Nobu itu bank tempat konsumen bayar cicilan," kata Anggota Komisi VI Andre Rosiade.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memanggil PT Lippo Cikarang Tbk dan sambangi Meikarta pekan depan. Hal ini dilakukan untuk meninjau langsung lokasi pembangunan unit apartemen Meikarta.

Rencananya, kunjungan tersebut akan dilakukan setelah Komisi VI DPR RI memanggil pihak PT Lippo Cikarang Tbk. Panggilan tersebut akan dilakukan pada Senin (13/2/ 2023) nanti.

"Komisi VI insyaallah hari Senin tanggal 13 jam 2 siang, kita akan panggil Lippo. Jadi, Senin kita panggil, Selasa Pak Dasco langsung pimpin ke lapangan," tambah Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade saat audiensi dengan para korban Meikarta di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).

 

Pengembang Tak Boleh Dzalimi

"Kita akan cross check di lapangan tentunya setelah hari Senin. Kita akan minta pengembang datang untuk kemudian supaya informasinya berimbang dan juga supaya lebih valid. Kami akan melakukan kunjungan lapangan," tegas Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, usai audiensi dengan perwakilan konsumen Meikarta.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco heran pengembang Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak perusahaan Lippo, untuk tidak mendzalimi konsumen Meikarta.

"Pengembang itu tidak boleh menzalimi pembeli. Pembeli-pembeli ini kan sudah beritikad baik, ini kan sudah membeli sudah menyetor duit lalu kemudian menanyakan haknya, tetapi kemudian malah diperadilankan. Sementara hak mereka yang sudah disetorkan itu nggak jelas dan malah nanti bisa hilang," tuturnya kepada wartawan usai audiensi.

 

Pelaporan Lintas Komisi

Ia pun menyebutkan bahwa korban Meikarta telah melakukan pelaporan lintas komisi DPR, seperti Komisi III, Komisi V, Komisi VI, dan Komisi XI.

"Hari ini kita mendengarkan para korban yang terzalimi oleh para pengembang. Kita ambil kesimpulan bahwa hal-hal seperti ini teruskan terus dan jangan sampai konsumen yang beritikad baik itu dirugikan," paparnya.

 

Minta Refund Dikembalikan 10%

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) Aep Mulyana mencontohkan salah satu 'kezaliman' pengembang Meikarta.

"Ya contohnya kan tadi sudah disampaikan salah satu anggota kami, Pak Muhammad, minta refund cuma dikembalikan 10%. Itu kalau nggak disebut zalim ya apa? Maknanya apa? Dari Rp 400 juta cuma dikembalikan Rp 40 juta setelah menunggu sekian lama," tuturnya. Cara pengembalian ini dianggap jurus menghindar.

Meski demikian, ia berharap dari pihak pengembang Meikarta memiliki niat baik untuk menyelesaikan masalah ini.

 

Anak Usaha Lippo Mangkir

Baca Juga: RS Siloam Batal Beroperasi, Pedagang Minta Solusi Cito Mall Ramai Lagi

Sebelumnya, Komisi VI DPR juga pernah memanggil pihak manajemen Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk pada 25 Januari 2023 lalu. Namun, pihak manajemen Meikarta mangkir dari panggilan tersebut.

Anggota Komisi VI DPR RI, Achmad Baidowi mengatakan absennya manajemen Meikarta sebagai bentuk pelecehan. Kalaupun tidak bisa hadir, yang bersangkutan seharusnya bisa memberi kabar.

"Kalau ada mitra atau stakeholder yang diundang tak bisa hadir setidaknya berikan informasi. Kalau ini kan tidak ada sama sekali. Berarti dia sudah melecehkan parlemen dan ini perlu penyikapan serius," katanya di Gedung DPR, Rabu (25/1/2023) lalu.

Sementara itu anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pihak MSU tidak memberi kabar apapun.

 

Janji Manis Pengembang

"Tanpa ada kabar, tidak ada surat balasan, ini menunjukkan Meikarta merasa dirinya bisa membeli, bisa menundukkan semua orang yang ada di Republik Indonesia," tuturnya.

Megaproyek Meikarta sedang menjadi pembicaraan publik karena pembangunannya mangkrak. Sejak digarap pada 2016, tidak jelas kapan bangunan tersebut akan selesai. Alih-alih dihuni manusia, bangunan yang ada dikabarkan malah ditumbuhi tanaman liar.

Berbagai janji manis yang ditawarkan pengembang pun kini menjadi angin lalu. Ketidakpastian ini jelas membuat para pembeli hunian menjadi pihak yang sangat dirugikan. Sebab, mereka tetap membayar cicilan, tetapi tak kunjung mendapatkan unit. Atas dasar inilah mereka melakukan protes untuk mendapat kejelasan.

Meikarta adalah satu dari sekian banyak proyek kota mandiri dan kota terencana di Indonesia yang dikembangkan swasta. Pengembangnya adalah Lippo Group, pemain lama yang sudah malang-melintang di sektor pengembangan kota baru, yang jejak konsepnya banyak diadopsi dari negara lain

 

Sosok James Riady

James Riady bukanlah sosok yang kaleng-kaleng, sebab kekayaannya telah dikenal dan diakui di mata publik. James juga disebut-sebut sebagai satu dari '9 Naga RI', yakni sebuah grup berisikan para konglomerat tajir melintir seantero RI.

Pria yang bernama lengkap James Tjahaja Riady itu lahir 7 Januari 1957. James praktis datang dari keluarga konglomerat dengqn pendidikan yang apik. Ia sejak kecil dituntut mandiri dan disekolahkan ke luar negeri, yakni ke Macau.

James juga dikuliahkan di Australia dan kuliah di University of Melbourne.

Pada usia muda, James oleh ayahnya dikirim ke Amerika untuk terjun ke dunia Perbankan pada tahun 1977.

James Riady dari berbagai sumber, pernah bekerja di Irving Trust Banking Company saat berusia 18 tahun. James juga sempat bertemu dengan Jack Steven saat di Amerika.

Jack Steven dikenal sebagai seorang bankir kenamaan asal Arkansas.

 

Harta James Riady Rp 24,65 Trilliun

James Riady merupakan putra dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group. James melanjutkan kekaisaran ayahnya dan berhasil menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia, yang berinvestasi di bidang real estat, ritel, perhotelan dan rekreasi, kesehatan, pendidikan, media dan berita, telekomunikasi, teknologi digital, serta layanan keuangan.

Lippo Group tak hanya menjalankan bisnisnya di Jakarta saja, akan tetapi juga berada di sejumlah kota-kota besar di Indonesia.

Juga berfokus pada pusat perbelanjaan, Lippo Group juga merambah pada sektor hiburan melalui Timezone atau tempat bermain anak serta membangun beberapa bioskop berkelas.

Forbes sudah melakukan estimasi dan diperkirakan bahwa harta kekayaan James Riady menyentuh Rp 24,65 trilliun.

Dengan jumlah kekayaan tersebut, James Riady dengan Ir. Johannes Oentoro Dr. (HC) mendirikan kampus swasta ternama di Indonesia, yaitu Universitas Pelita Harapan (UPH).

 

Meikarta Proyek Portofolio Terbesar

Meikarta, proyek ambisius Lippo Group tersebut pertama kali diperkenalkan ke publik pada 4 Mei 2017 dengan nilai investasi mencapai Rp278 triliun. Meikarta disebut akan memiliki 100 gedung pencakar langit dimana dengan ketinggian masing-masing 35 lantai. Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukkan hunian 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja, dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain. Sedang lahan yang digunakan menempati area seluas 500 hektare dimana melalui proses penguasaan lahan yang diklaim Lippo sudah dimulai sejak tahun 1990-an.

Khusus untuk perumahannya, Lippo membidik segmen kelas menengah dengan harga hunian yang dipatok sekitar Rp12,5 juta per meter persegi. Lippo Group dengan bangga memperkenalkan Meikarta sebagai proyek dan portofolio terbesar selama kiprahnya di industri ini. Kala itu, James Riady selaku CEO Lippo Group menargetkan pembangunan akan dikebut dalam waktu 3-5 tahun. Tapi mangkrak dan kini mencuat sebagai skandal properti di Indonesia. n erc/jk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU