Pemprov Jatim Ajak Dubes RRT Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Teknologi Pertanian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Apr 2023 09:31 WIB

Pemprov Jatim Ajak Dubes RRT Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Teknologi Pertanian

i

Gubernur Khofifah saat menerima kunjungan Dubes RRT untuk ASEAN, Hou Yanqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk ASEAN, Hou Yanqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023).

Dalam pertemuan ini, Hou Yanqi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa banyak membahas potensi kerja sama mengenai pendidikan serta pengembangan teknologi pertanian dan hortikultura.

Baca Juga: Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden RI, Khofifah: Penghargaan Ini di Persembahkan Untuk Warga Jatim

Pertama mengenai pendidikan, Khofifah mengajukan meminta adanya kerja sama beasiswa dari Pemerintah China untuk para mahasiswa dari Jatim. Terutama untuk jenjang S1, S2 dan S3. Beasiswa diutamakan mendalami bidang pengembangan teknologi pertanian dan agrikultur.

Selain itu, Khofifah juga meminta adanya short course atau pelatihan dari Pemerintah China bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota. Terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan teknologi pertanian.

“Saya pernah ditugaskan  Gus Dur ke beberapa provinsi di RRT untuk mempelajari bagaimana Pemerintah RRT menurunkan kemiskinan. Di antaranya dengan memberikan training dan skill bagi kaum perempuan untuk dapat mandiri dan bangkit secara ekonomi. Sehingga short course bagi PNS ini, sangat penting untuk mereka belajar soal penanganan kemiskinan,” kata Khofifah.

Terutama soal akses bantuan permodalan bagi kaum perempuan di sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Bagaimana support permodalan dari perbankan di Cina bagi kaum perempuan untuk bisa bangkit secara ekonomi.

Menurutnya, beasiswa dan shortcourse di bidang pertanian juga dibutuhkan, apalagi sektor pertanian di RRT sangat maju . apalagi didukung dengan penggunaan teknologi pertanian yang canggih terutama untuk pengembangan varietas padi dan produk agrikultur yakni buah-buahan tropis asal Jatim.

Mantan Menteri Sosial itu memberi contoh varietas padi di Malang yang sekali panen dalam satu hektare bisa menghasilkan 14 ton.  Benihnya diperoleh dari China dan varietas ini sudah diuji coba di Malang.

“Jatim ini produksi padi sudah tertinggi secara nasional, tapi sebagian besar per hektare hasilnya 6-7 ton, di beberapa kabupaten bisa mencapai 9-12 ton per hektare.  Dan yang dari RRT, bisa 14 ton per hektare. Jika ada kerja sama di bidang pertanian, maka akan mampu meningkatkan produktivitas padi di Jatim. Sektor pertanian ini penting, karena secara global dunia sedang mengalami krisis pangan,” terangnya.

Selanjutnya di bidang hortikultura, yakni pengembangan buah-buahan tropis asal Jatim seperti manggis, mangga dan durian. Bahkan, beberapa produk buah-buahan asal Jatim tersebut cukup banyak yang sudah diekspor ke luar negeri, termasuk RRT.

Baca Juga: Khofifah : Semua Elemen Harus Bekerja Keras

Jika komoditas ini dikembangkan, kata Khofifah, maka produktivitasnya meningkat dan ekspornya juga bisa semakin luas. Sehingga harapannya produk hortikultura terutama buah-buahan asal Jatim ini bisa memperluas pasar ekspornya ke RRT.

Ditambah dengan adanya short course terkait teknologi pertanian dari hulu dan hilirnya akan mampu memberikan nilai tambah pada produk hortikultura.

“Manggis dan mangga chokanan ini di Jatim juga banyak produksinya bahkan kami ekspor. Kemudian saya juga mendengar RRT impor durian dari Malaysia sangat besar. Kami ingin menunjukkan bahwa durian Jatim varietasnya sangat banyak dan sangat besar produksinya. Tapi untuk pasar ekspor masih belum maksimal,” terangnya.

“Durian ini diantaranya ada durian montong yang ditanam di lereng Gunung Lawu Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Kemudian ada varian durian Malaysia jenis Musang King dan Black Thorn di Jatim juga banyak kami kembangkan disini,” imbuhnya.

Orang nomor satu di Provinsi Jatim itu berharap, ke depan akan ada tim dari RRT termasuk para pengusaha dan investor yang melakukan business trip ke Jatim untuk melihat potensi produk agrikultur Jatim. Sehingga ke depan investasi RRT di Jatim dapat semakin besar.

Baca Juga: Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

“Selain itu, kami juga memiliki potensi sarang burung walet yang menjadi favorit untuk makanan balita di RRT. Namun, kami masih ingin kembangkan ekspor ke RRT lebih luas lagi.  Mohon dibantu untuk mendetailkan kembali proses perizinan maupun persyaratan untuk melakukan ekspor sarang burung walet dari Jatim ke RRT,” ujarnya.

Sebagai informasi, kinerja perdagangan Jatim bersama RRT pada kurun waktu Januari hingga Desember 2022 di antaranya nilai ekspor Jatim ke RRT sebesar US$ 3.221,91 juta, sedangkan impornya sebesar US$ 7.144,19 juta, sehingga mengalami defisit sebesar US$ 3.922,28 juta.

Sementara untuk komoditas ekspor Jatim ke RRT antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, bahan kimia organik, berbagai produk kimia, tembaga, besi dan baja, kayu, ikan dan udang, biji-bijian berminyak, kertas/karton, kopi, teh, rempah-rempah.

Kemudian untuk komoditas impor utama Jatim dari RRT di antaranya adalah mesin-mesin/pesawat mekanik, buah-buahan, besi dan baja, peralatan listrik, bahan kimia organik, plastik dan, sayuran, bahan kimia anorganik, tembakau, aluminium.

Khofifah menyampaikan, Tiongkok termasuk dalam tiga besar sebagai negara tujuan ekspor dari Jatim dan berada di urutan ke satu sebagai negara asal impor ke Jatim. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU