Tradisi Malam Selawe Tingkatkan Perekonomian Pelaku UMKM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Apr 2023 11:44 WIB

Tradisi Malam Selawe Tingkatkan Perekonomian Pelaku UMKM

i

Ribuan warga memadati jalanan kompleks makam Sunan Giri, Kabupaten Gresik, Sabtu (15/4/2023) malam. Foto: Antara.

SURABAYAPAGI.COM, Gresik – Puluhan ribu masyarakat Gresik hingga luar Gresik meramaikan tradisi Malam Selawe yang digelar di komplek Makam Sunan Giri, Kabupaten Gresik, Sabtu (15/4/2023) malam. Tradisi Malem Selawe merupakan agenda rutin di malam ke 25 bulan Ramadhan.

Agenda turun temurun tersebut terlihat dihadiri Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama jajaran Forkopimda dan OPD Gresik.

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

"Malam selawe adalah salah satu dari malam ganjil yang istimewa di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Karena di malam ganjil ini, diindikasikan turunnya malam Lailatul Qadar," kata Aminatun.

Wakil Bupati yang akrab disapa Bu Min mengatakan bahwa tradisi Malam Selawe berdampak positif pada ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di sepanjang tepi jalan.

Sepanjang Jalan Sunan Giri berjajar ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sisi kiri dan kanan. Mereka mengais rezeki dari puluhan ribu jemaah yang datang untuk meraup cuan.

“Alhamdulillah ini tahun kedua kita bisa melaksanakan Malam Selawe, selain mengambil nilai religius juga melihat potensi ekonomi melalui UMKM di. Kita bisa melihat banyaknya pengunjung di Masjid Giri maka hal ini bagus untuk UMKM sekitar,” ujarnya.

“Mudah-mudahan semakin lancar usahanya, dan ekonomi dapat semakin bertumbuh,” imbuhnya.

Menurutnya, keterlibatan UMKM yang berada di area Makam Sunan Giri tak lepas dari banyaknya pengunjung yang datang. Tentu saja hal ini bisa meningkatkan perekonomian UMKM warga sekitar.

"Banyak UMKM itu karena banyak pengunjung di makam Sunan Giri. karena sejak dulu banyak peziarah yang datang ke makam. Makanya mereka juga ingin mengais rezeki dari situ," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menabahkan, keberadaan UMKM di sepanjang Jalan Sunan Giri tersebut juga bisa menjadi opsi para pengunjung menjelang lebaran.

"Malam selawe ini kan berdekatan dengan hari Lebaran Idul Fitri. Jadi para pengunjung juga bisa membeli kebutuhan lebaran seperti baju, sandal atau makanan untuk dibawa pulang," tuturnya.

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

Atas dasar perekonomian tersebut. Pemerintah Kabupaten Gresik berencana untuk menjadikan sebagai agenda rutin tahunan di mana pemerintah akan menjadi panitianya.

"Ada usulan bahwa peringatan Malam Selawe tahun depan akan menjadi salah satu agenda acara pemkab Gresik, dikelola dan diurus oleh Pemkab Gresik sendiri. Tidak hanya di Desa Giri saja, tetapi meluas ke desa-desa yang lain. Termasuk Desa Klangonan, supaya ini menjadi satu kesatuan," terangnya.

Selain itu, Bu Min juga mengapresiasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik yang sudah melancarkan usaha dari para pelaku UMKM.

"Kenapa ada UMKM? Karena banyak masyarakat menjelang Hari Raya membutuhkan jajanan, sepatu, dan sebagainya. Mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kita untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Gresik," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Kebomas Gresik Yusuf Anshori menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peziarah yang dating ke Makam Sunan Giri Gresik.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

“Tidak hanya berziarah, namun juga bisa meningkatkan perekonomian di sekitar Kecamatan Kebomas, adanya UMKM yang semakin banyak,” ujar Yusuf Anshori.

Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini Kecamatan Kebomas telah membuka pelayanan terkait legalitas usaha. Pelayanan tersebut mulai berjalan sejak awal Ramadhan tahun ini.

“Di samping kita melaksanakan malam selawe, kita juga melaksanakan pelayanan gratis pemberian Nomer Induk Berusaha (NIB) kepada 3 UMKM dan sertifikat halal untuk 4 UMKM di Kecamatan Kebomas.

Camat Anshori juga mengungkapkan, saat ini UMKM di Kebomas yang telah mendaftar NIB sebanyak 565 UMKM. Sementara untuk sertifikasi halal sebanyak 520 UMKM. Meski baru 205 yang baru keluar izin halal dan lainnya sedang menunggu proses sertifikasi.

“Semoga ini dapat menjadi kegiatan skala nasional,” harapnya. grk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU