DJPb Jatim: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Tertinggi ke-2 di Pulau Jawa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Apr 2023 10:06 WIB

DJPb Jatim: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Tertinggi ke-2 di Pulau Jawa

i

Kepala Kanwil DJPb Jatim Taukhid SE M.Sc.IB MBA. Foto: SP/Ariandi.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Jatim menggelar kegiatan Press Conference APBN KiTa Regional Jatim hingga periode 31 Maret 2023 secara luring di Aula Majapahit Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya I pada Jumat, (28/04/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh peserta Perwakilan Kementerian Keuangan serta media lokal Surabaya dan Kediri.

Baca Juga: Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Industri Sepatu Belum Ikut Terkerek

Dalam kesempatan itu, dijelaskan bahwa terjadi penambahan kasus Covid-19 aktif di Jatim sebanyak 33 kasus lebih tinggi dibanding bulan Februari yang tercatat sebanyak 24 kasus.

Selain itu, juga diterangkan, tingkat inflasi Jatim pada bulan Maret 2023 sebesar 6,13% (y-on-y), 0,86% (y-t-d), dan 0,39% (m-to-m). Pada bulan Maret 2023 (m-to-m), dari 11 kelompok pengeluaran seluruh kelompok pengeluaran mengalami Inflasi.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi pada bulan Februari 2023 yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,96% (m-t-m), Berdasarkan klasifikasi komponen, bahan makanan (BaMa) mengalami inflasi 1,19% (m-t-m), 6,67% (y-on-y), 2,30% (y-t-d)

Sedangkan komponen energi mengalami inflasi 0,42% (m-t-m) dan 17,00% (y-on-y), namun mengalami deflasi -0,50% (y-t-d).

Kemudian, ekonomi Jatim triwulan IV-2022 mencapai Rp699,39 T (ADHB) atau Rp444,40 T (ADHK). Secara agregat PDRB Jatim 2022 sebesar Rp2.730,91 T (ADHB) atau Rp1.757,82 T (ADHK). Ekonomi Jatim pada triwulan IV-2022 mengalami kontraksi dibandingkan triwulan III-2022 mencapai -0,71% (q-to-q).

Kendati demikian, secara kumulatif ekonomi Jatim tumbuh 5,34% (c-to-c) dan merupakan pertumbuhan tertinggi ke-2 di Pulau Jawa. Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2021, ekonomi Jatim tumbuh 4,76% (y-on-y).

Adapun kontributor terbesar ekonomi Jatim pada tahun 2022 dari sisi produksi adalah industri pengolahan (30,07%), sedangkan dari sisi pengeluaran adalah konsumsi-RT (60,66%).

Baca Juga: Triwulan II 2023, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Capai 5,24 Persen

Selanjutnya, pertumbuhan PDRB tertinggi pada tahun 2022 dari sisi produksi adalah lapangan usaha transportasi & pergudangan sebesar 19,47% (c-to-c), sedangkan dari sisi pengeluaran adalah impor dalam negeri 15,47% (c-to-c). Untuk net ekspor antar daerah tumbuh 13,67% (c-to-c).

Kontraksi ekonomi Jatim pada Triwulan IV-2022 sebesar -0,71% (q-to-q) disebabkan oleh penurunan ekspor luar negeri sebesar 6,60% dari sisi pengeluaran, sedangkan dari sisi produksi penurunan terbesar pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,76%.

Berikutnya, Neraca Perdagangan (NP) Jatim bulan Maret 2023 mengalami defisit US$0,66 Miliar. Secara rinci, sektor migas defisit US$0,41 M & nonmigas defisit US$0,25 M. Sepanjang tahun, NP Jatim selalu mengalami defisit.

Impor bulan Maret 2023 tercatat naik 39,14% (m-to-m) namun turun 14,46% (y-o-y). Impor masih didominasi oleh bahan baku/penolong (77,39%). Berdasarkan komoditas, impor bulan Maret didominasi oleh sektor nonmigas (industri bahan bakar) sebesar 12,40% terutama yang diimpor oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Baca Juga: EJAVEC 2023, BI Jatim Jaring 120 Penulis

Sementara untuk ekspor bulan Maret naik 18,67% (m-to-m ) dan turun 10,17% (y-o-y). Ekspor Nonmigas menyumbang 95,33% dari total ekspor Maret 2023.

Berikutnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Kota Surabaya bulan Maret 2023 tercatat sebesar 129,8 mengalami peningkatan sebesar 5,93% (m-to-m) dari bulan Februari yang sebesar 122,5. IKK Kota Surabaya lebih tinggi dibandingkan IKK Nasional yang tercatat sebesar 123,3.

Kemudian, Indeks Penjualan Riil (IPR) Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 diproyeksikan sebesar 442,1, naik 5,91% (m- to-m) dari bulan Feb-2023 yang sebesar 417,5 dan naik 12,64% (y-on-y) dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 392,5.

Terakhir, PMI manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 51,9. Angka tersebut tercatat naik jika dibandingkan Februari 2023 yang tercatat sebesar 51,2. Nilai itu konsisten di atas angka 50,0 (ekpansif) sejak September 2021. Sedangkan PMI Dunia tercatat 49,6, sedikit melemah jika dibandingkan bulan sebelumnya. ari

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU